Sabtu, 18 April 2015

Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ 

Kali ini saya akan mengulas tentang
Qs 4: 157-158
dan murid Yesus yang berkhianat yaitu Yudas Iscariot.dalam bible

Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu

e
Pandangan Islam tentang Yesus berbeda dengan ajaran Kristen . 

Perbedaan utama terletak pada persoalan ketuhanan Yesus, yang dalam manuskrip al-Qur'an dan bahasa Arab disebut Isa al-Masih

Islam mempercayai Isa Al Masih adalah seorang nabi dan juga seorang rasul yang diutus khusus untuk bangsa Israel. 
(makna rasul di dalam Islam berbeda dengan maknanya di dalam Kristen, 
lihat artikel tentang nabi ). 

Dalam ajaran Islam, ia termasuk salah satu nabi yang termasuk rasul Ulul Azmi , yaitu rasul yang sabar dan tabah dalam mendakwahkan ajaran Allah. 
Nama Yesus sendiri (tanpa kata ganti orang) disebutkan sebanyak dua puluh delapan kali di dalam al-Qur'an.

sejarah ini sangat menarik sekali untuk diteliti
bahwa apakah benar Allah telah merubah sedemikian rupa wajah Yudas menjadi wajah Isa?

Kita bisa melakukan pembuktian dari beberapa sudut pandang di antaranya: 
dari keterangan:
Injil ,
Al Qur’an ,
dan hukum  sunatullah.

PERTAMA  DARI  INJIL

Memang benar bahwa Yudas telah berkhianat kepada Yesus dengan
imbalan 30 keping perak untuk memberitahukan dimana Yesus berada,

namun perlu diingat bahwa sejak ditangkapnya Yesus ,
maka Yesus selalu berada dalam (ditengah-tengah) kawalan tentara Romawi dan orang orang Yahudi
sejak penangkapan, pengadilan, hingga eksekusi.  Sehingga jika ada switch face maka tentu akan ada kegemparan dimana ditemukan dua Yesus.

Lagi pula tidak ada keterangan dalam injil atau riwayat dari kalangan Israil bahwa Yesus yang tertangkap itu berteriak-teriak “Aku Yudas !!!…Yudas !!! ka!ian ke!iru menangkap !”.

Bahkan mengenai Yudas pasca penyaliban diriwayatkan bahwa ia sangat menyesal akan perbuatannya dan mati gantung diri…
(Matius 27:5) .

Mengenai riwayat yang konon berasal dari Injil Barnabas,
maka hal ini pun diragukan karena Barnabas sendiri termasuk yang melarikan diri jauh-jauh dari diri Yesus saat peristiwa penangkapan itu terjadi.

dari injil tidak menunjukan bahwa
TIDAK MENUNJUKAN YUDAS DI SERUPAKAN WAJAHNYA MENJADI YESUS
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu 

KEDUA DARI  SUNNATULLAH

setiap Nabi mendapatkan ujian masing-masing yang khas dari Allah.
Nabi Ibrahim dibakar,
Nabi Yusuf di buang ke sumur,
Nabi Yunus dibuang kelautan dan dimakan ikan,
Nabi Isa as DISELAMATKAN DARI PENYALIBPAN
Nabi besar kita pun sedemikian terkepung mara bahaya manakala terpojok di dalam sebuah gua sempit sedangkan kaki orang-orang yang ingin membunuhnya nampak di luar goa.

Namun semuanya diselamatkan oleh Allah, kesabaran para RASUL ALLAH dalam menghadapi ujian selalu mendatangkan pertolongan dari Allah,

Rasulullah saw adalah nabi yang paling banyak mendapatkan mara bahaya namun tidak pernah kita mendengar riawayat bahwa Allah telah menolong beliau saw dengan merubah wajah seseorang serupa dengan wajah beliau saw

Keterkaitan ujian dengan kejayaan sangat erat.
Sunnatullah telah berputar, bahwa tidak mungkin umat tegak, jaya kecuali
setelah berlalu dengan tahapan-tahapan ujian yang berbeda-beda
menghampiri mereka.
Dengan adanya ujian, Allah memilah antara yang kotor dan yang bersih.
ujian adalah sunnatullah yang berlaku pada umat muslim.

Allah berkehendak menguji orang-orang mukmin untuk menguji iman mereka,
yang selanjutnya setelah itu, mereka akan meraih kejayaannya di muka bumi.
Mengenai pemahaman ini juga datang dari lisan Imam Asy-Syafi’i.
dalam riwayat
Tepatnya ketika dia ditanya seorang laki-laki,
“Manakah yang lebih utama bagi seseorang dikokohkan (sukses) atau diuji?”
imam Asy-Syafi’i menjawab,
“Seorang tidak akan kokoh sampai ia diuji.
Karena itu Allah menguji:
Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad.
Ketika mereka bersabar, mereka menjadi kokoh.
Sampai tidak seorang pun menduga para nabi akan lepas dari rasa sakit,
BERIKUT KETERANGAN SINGKAT PERBEDAAN NABI DAN RASUL
1).Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian. 
2);Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman. 
3).Syari’at para rasul berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain bahwa para rasul diutus dengan membawa syari’at baru. 
4).Nabi yang pertama adalah Adam dan rasul pertama adalah Nuh. 
5).Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. 
Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.

ISA AS SEBAGAI rasul Ulul Azmi , yaitu rasul yang sabar dan tabah dalam mendakwahkan ajaran Allah 
sudah pasti allah akan menyelamatkan dari percobaan pembunuhan oleh kaumnya saat itu

pertanyaanya:
ada kah riwayat yang menjelaskan bahwa allah akan mengganti orang yang akan di uji keimanannya dengan di gantikan orang lain.?
jawabanya adalah:
jika Allah menolong dengan cara menggantikan ujian tersebut kepada diri orang lain ,maka bukan sang nabi yang menghadapi ujian tetapi justru orang lainlah yang mendapatkan ujian tersebut.

TAPI jika allah menyerupakan isa as  nampak seperti telah mati di tiang salib
maka kaum yahudi saat itu mengira isa as telah mati sehingga mereka tidak membunuhnya /menyalibnya
BACA kisah penyalibpan yesus /isa as
selengkapnya KLIK DISINI
 
kesimpulan dari  sunnatullah
TIDAK MENUNJUKAN YUDAS DI SERUPAKAN WAJAHNYA MENJADI ISA.AS
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu 

KETIGA DARI AL-QUR'AN  dan BAHASA PER KATA ,

Tujuan utama diturunkannya An-nisaa’: 157  adalah:
untuk membantah anggapan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa AS di kayu salib.

Bantahan ini sangat penting, karena orang-orang Yahudi menyangka bahwa apabila seseorang yang mengaku dirinya Nabi namun tidak dapat lolos dari usaha pembunuhan, maka dengan demikian telah membuktikan ia adalah bukan seorang Nabi

Bantahan Al-Qur’an tentang disalib dan matinya Nabi Isa AS/Yesus ternyata secara tidak langsung mengganggu ajaran pokok agama Kristen tentang penebusan dosa.

disebutkan dalam ayat:

     ﻭَﺑِﻜُﻔْﺮِﻫِﻢْ ﻭَﻗَﻮْﻟِﻬِﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﺑُﻬْﺘَﺎﻧًﺎ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ ‏( 156 ‏)
 
   ﻭَﻗَﻮْﻟِﻬِﻢْ ﺇِﻧَّﺎ ﻗَﺘَﻠْﻨَﺎ ﺍﻟْﻤَﺴِﻴﺢَ ﻋِﻴﺴَﻰ ﺍﺑْﻦَ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﻗَﺘَﻠُﻮﻩُ ﻭَﻣَﺎ ﺻَﻠَﺒُﻮﻩُ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﺷُﺒِّﻪَ ﻟَﻬُﻢْ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺧْﺘَﻠَﻔُﻮﺍ ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻔِﻲ ﺷَﻚٍّ ﻣِﻨْﻪُ ﻣَﺎ ﻟَﻬُﻢْ ﺑِﻪِ ﻣِﻦْ ﻋِﻠْﻢٍ ﺇِﻻ ﺍﺗِّﺒَﺎﻉَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﻭَﻣَﺎ ﻗَﺘَﻠُﻮﻩُ ﻳَﻘِﻴﻨًﺎ   ‏( 157 ‏)

  ﺑَﻞْ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﺰِﻳﺰًﺍ ﺣَﻜِﻴﻤًﺎ

Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka:

“Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”,
padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.   Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .”
(QS. An-Nisa’: 156-158)

KITA TELUSURI AYAT TERSEBUT DALAM.BAHASA PER KATA
bahasa perkataan syubbiha lahum bukan berarti Nabi Isa disamarkan (diganti) dengan orang lain,

hal ini tidak tepat karena sebelum lafad syubbiha tidak disebut nama seseorang yang telah diserupakan dengan nabi Isa,

padahal disini ada lafad syubbiha yang majhuwl dan dalamnya ada damir mufrad yang mustatir.

Dan menurut hukum nahwu damir itu harus terdahulu sebutannya dengan lafad atau makna atau hukum.

Oleh Syafiq Hasyim Sejarahwan dan sosiolog Muslim,
Ibn Khaldun pernah berkata,
“Dengan ilmu nahwu dasar-dasar syariah menjadi tampak jelas.
UNTUK MENGETAHUI ilmu  NAHWU
KLIK DISINI

Dan apabila nabiul fa’il kata syubbiha disebutkan maka itu akan berarti bahwa Nabi Isa lah yg diserupakan wajahnya menjadi rupa orang lain,
bukan orang lain yang diserupakan menjadi wajah nabi Isa.

Dalam memahami  Surat 4: 157-158 tersebut sebagaimana saya kutip dari   Quran Terjemah dan Tafsir Oleh Maulana Muhammad Ali adalah sbb:

“Wa qoulihim inna Qotalnal masiikha ‘isa ibnu maryama rasulullah, WAMA QOTALUUHU, WAMA SHOLABUUHU WALAKIN SYUBBIHALAHUM”

artinya, “Dan karena ucapan mereka (Kaum Yahudi), Sesungguhnya kami telah membunuh Isa bin Maryam, Utusan Allah. Mereka (kaum Yahudi) tak membunuh Dia (Isa Ibnu maryam), dan tak menyebabkan dia (Isa Ibnu Maryam) mati pada kayu palang, melainkan ditampakkan kepada mereka (kaum Yahudi) seperi demikian adanya (seolah-olah benar-benar telah mati).

Selanjutnya,
“Wainnaladzii nakhtalafuufiihi lafii syakkimminhu, maalahum bihii min ‘ilmin illat tiba’adz dzonn, wama qotaluuhu yaqiinan”

artinya “Sesungguhnya orang-orang (kaum Yahudi dan kaum Nasrani) yang berselisih tentang itu (peristiwa tentang penyaliban Isa ibnu Maryam yang telah dilakukan oleh kaum Yahudi) mereka berada dalam kebimbangan.
Mereka tak mempunyai penggetahuan tentang itu (masalah hidup dan matinya Isa Ibnu Maryam pada kayu palang) selain hanya mengikuti dugaan, dan mereka (kaum Yahudi) tak membunuh dia (Isa Ibnu Maryam) dengan yakin”. (Tolong diingat di sini tidak ada kata ganti yang digunakan untuk orang lain/orang ketiga, tetapi kepada mereka kaum yahudi dan Isa Ibnu Maryam)

Ayat 158 :
”Bal RAFA’AHU llahu ilaiih, wa kaanallahu ‘azizan khakiiman”,
artinya “Tidak, Allah mengangkat dia (Isa Ibnu Maryam) ke hadapan-Nya,
dan Allah itu senantiasa yang Maha Perkasa, Yang Maha Bijaksana”.

kesimpulan dari al Qur'an bahasa per kata 
TIDAK MENUNJUKAN YUDAS DI SERUPAKAN WAJAHNYA MENJADI ISA.AS

Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu   

DARI BAHASA PERKATA DALAM AL QUR'AN DAN KETERANGAN INJIL

Kandungan ayat Qur’an  tersebut dengan terjemahan kata perkata dapat ditafsirkan sebagai berikut,

Kalimat “Ma-shalabuuhu” ini sama sekali tidak mendustakan peristiwa di “salib” kannya Isa Ibnu Maryam pada kayu SALIB, dan memang benar demikian pula adanya yang tercatat dalam Al-Kitab, ataupun dalam sejarah yang diakui oleh banyak kalangan,

dalam ayat ini terdapat pada tulisan huruf kapital “ Syubbiha ” dan “ Rafa’a ”, kata Syubiha (menurut Lane Lexicon) memiliki arti: 1. Ia dibuat seperti itu, atau dibuat menyerupai itu, atau 2. Perkara itu dibuat samar-samar atau kabur, dan menurut Kitab Ruhul Ma’ani kata Syubbiha lahum bermakna perkaranya menjadi bimbang dan ragu bagi mereka.

ISA AS DISEBUTKAN YESUS DALAM BIBLE

akan tetapi kata “Salib” yang berarti sebuah tindakan pembunuhan yang sangat terkenal,  yaitu sebuah bentuk pembunuhan terhadap seseorang dengan cara dipaku dan digantungkan pada kayu salub hingga orang tersebut meninggal
INI TIDAK TERJADI PADA DIRI YESUS hingga beliau benar-benar meninggal dunia ,
atau dengan kata lain memang benar peristiwa tersebut benar-benar terjadi, yakni Isa Ibnu Maryam benar-benar dipaku dan digantung pada kayu palang akan tetapi tidak membuat beliau sampai meninggal dunia.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi ?,
hal ini dapat dipahami dengan beberapa alasan yakni:
1. Beliau hanya disalibkan selama kurang lebih tiga jam (Markus 15:25; Yahya 19:14) padahal kematian ditiang salib membutuhkan waktu yang lama.

2. Yesus disalibkan bersama-sama dengan dua orang penjahat, dan pada saat diturunkan dari tiang salib, kedua penjahat tersebut masih hidup sehingga Jelas penyaliban tersebut belum menyebabkan kematian beliau.

3. Kedua penjahat tersebut dipatahkan kedua kakinya untuk membunuhnya, akan tetapi tidak demikian dengan Yesus (Yahya 19:32-33).

4. Yesus ditusuk lambungnya oleh prajurit romawi dengan tombak dan masih mengeluarkan air dan darah.

5. Pontius Pilatus tidak percaya kalau Yesus sudah wafat secepat itu (Markus 15:44)

6. Yesus tidak dikubur seperti kedua penjahat tersebut, akan tetapi diserahkan kepada muridnya Yusuf Annajr, dan dirawat dengan rempah-rempah dan diselimuti dengan kain (Kain kaffan Turin) lalu disimpan dalam gua batu, dan pada hari ketiga telah bangkit.
(berarti yesus hanya pingsan saja dan siuman pada hari ketiga,)

KESIMPULAN DARI BERBAGAI PENELITIAN DAN BUKTI BUKTI :
INJIL ,BAHASA PER KATA AL-QUR'AN DAN SUNNATULLAH  ADALAH :
Adapun cerita bahwa
jika yang disalibkan adalah seseorang yang diserupakan dengan Isa, sama sekali tidak berdasarkan Qur’an dan bertentangan dengan kenyataan sejarah.dan sunnatullah

Oleh karena itulah orang-orang yang memegang faham ini tentang yudas yang di salibkan  tidak dapat menemukan jawaban atau hal yang terang benderang mengenai riwayat “perjuangan”  Nabi Isa a.s.  SEBAGAI rasul Ulul Azmi

Dan jika riwayat yang ber pendapat yudas adalah orang yang di serupakan dengan wajah isa al masih ini diterapkan maka akan banyak kegelapan akan sejarah Nabi Isa a.s.
sehingga bukan sang nabi yang menghadapi ujian namun justru yudaslah yang mendapatkan ujian tersebut


Karena kedua kaum yang berselisih tersebut yakni kaum Yahudi dan Nasrani sama sekali tidak mengenal cerita tersebut.
dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah
padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

Tetapi tidak disebutkan bagai mana  mengenai orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka?
sesuau firman allah:
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)  Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.  Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,

namun,yang TERPENTING bagi kami (islam) adalah nabi isa as  tidak disalib /di bunuh

riwayat menurut bible sendiri mengisahkan Yesus tidak mati di salib dan tidak di bangkit kan dari kematian  berarti iman Kristen jadi gugur semua,

sesuai dengan kekhawatiran Paulus :
1 Korintus 15
(17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

(18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.

(19) Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.



Orang-orang Nasrani yang masih saja mempercayai bahwa
Nabi Isa ‘alaihissalam (Yesus menurut mereka) sudah meninggal dalam keadaan tersalib, maka sungguh mereka telah tertipu

sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala telah menyelamatkan dan mengangkat beliau ke langit.
Dengan kehendak dan kemampuan-Nya,
Nabi Isa ‘alaihissalam masih hidup hingga sekarang, dan nanti di akhir zaman,
Allah subhanahu wata’ala akan menurunkan beliau kembali ke muka bumi
dalam rangka menjalankan syariat Islam sebagaimana yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, menyeru umat manusia untuk menauhidkan Allah subhanahu wata’ala , mengajak mereka agar beribadah dan sujud hanya kepada-Nya, serta menjauhkan mereka dari segala bentuk kesyirikan.

Demikianlah sejak awal mula diangkat menjadi rasul, sampai meninggalnya nanti setelah turun ke bumi,
Nabi Isa ‘alaihissalam senantiasa mengajak umat manusia agar beribadah hanya kepada Allah subhanahu wata’ala .

Nabi Isa ‘alaihissalam tidak akan pernah rela diibadahi dan dipertuhankan.
Nabi Isa ‘alaihissalam tidak pernah mengajak umatnya untuk menyembah beliau dan tidak pula mengajak umatnya agar sujud kepada ibundanya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya),
 “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman:  “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua sesembahan selain Allah?”  Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya).” (Al-Maidah: 116 )

Kalau Nabi Isa ‘alaihissalam menyaksikan keyakinan dan kehidupan beragama orang-orang Nasrani sekarang, pasti beliau akan mengingkarinya dan akan menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

Allah subhanahu wata’ala berfirman
(artinya), “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putra Maryam”,
padahal Al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, beribadahlah kepada Allah Rabbku dan Rabb kalian semua.” (Al-Maidah: 72 )

Allah subhanahu wata’ala juga berfirman
  (artinya), “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali sesembahan Yang Esa.  Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (Al-Maidah: 73 )

Allah subhanahu wata’ala juga berfirman
(artinya), “Orang-orang Yahudi berkata:  “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putera Allah.” Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?” (At-Taubah: 30 )

Ketika turun ke muka bumi ini,
Nabi Isa ‘alaihissalam akan berjuang bersama kaum muslimin untuk
menegakkan syariat Islam dan memerangi kekufuran dan syiar-syiarnya.

Beliaulah yang akan membunuh Dajjal, menghancurkan salib yang merupakan simbol kebesaran dan syiar kaum Nasrani, membunuh babi-babi, dan beliau tidak menghendaki apapun dari orang-orang kafir melainkan mereka harus masuk Islam, karena jizyah
(upeti) sudah tidak berlaku lagi.

Hal ini sebagaimana yang telah diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :
 Demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya (Demi Allah),
sungguh telah dekat saatnya Isa putra Maryam turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil
(yang menjalankan syariat ini),
ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, meletakkan (tidak memberlakukan) jizyah, dan harta akan melimpah sampai-sampai tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.”

( Muttafaqun ‘Alaihi)
Wallahu a’lam bish shawab.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar