ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
kali ini saya akan menguraikann riwayat tentang
Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
Kristiani sering kali menyatakan bahwa ketiga ayat ini bertentangan yaitu QS.An-Nissa:157-158., QS.Ali-Imran:55 & QS.Maryam:33,
untuk menjawabnya yuk kita lihat ayat-ayatnya secara utuh:
ﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠّﻪُ ﻳَﺎ ﻋِﻴﺴَﻰ ﺇِﻧِّﻲ ﻣُﺘَﻮَﻓِّﻴﻚَ ﻭَﺭَﺍﻓِﻌُﻚَ ﺇِﻟَﻲَّ ﻭَﻣُﻄَﻬِّﺮُﻙَ ﻣِﻦَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍْ ﻭَﺟَﺎﻋِﻞُ
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺗَّﺒَﻌُﻮﻙَ ﻓَﻮْﻕَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍْ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺛُﻢَّ ﺇِﻟَﻲَّ ﻣَﺮْﺟِﻌُﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺣْﻜُﻢُ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﻓِﻴﻤَﺎ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﻓِﻴﻪِ ﺗَﺨْﺘَﻠِﻔُﻮﻥَ
(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya". (Qs Ali-Imran:55)
Tanggapan saya :
Yuk kita belajar bahasa Arab sedikit ya !!!
Fahami dulu makna dari "Tawaffa" adalah "Imatah" (mematikan)
Kata "Tawaffa" tidak menunjukkan waktu tertentu dan juga tidak menunjukkan bahwa kematian itu telah berlalu, namun Allah Sub'hanahu wata'ala mewafatkannya kapan saja.
Yang jelas tidak ada dalil bahwa waktunya telah berlalu.
Mengenai bersambungnya kata "Mutawafika" dengan kata "Warofi'uka" tetap tidak menunjukkan satu hubungan yang sifatnya berurutan.
Para ahli bahasa berpendapat bahwa kata sambung /wau/ itu tidak memberi faedah urutan waktu dan tidak pula Jama' (mengumpulkan) akan tetapi memberi faedah Tasyrik (keikutsertaan).
Hal ini bisa kita lihat dalam firman Allah yang menyatakan penciptaan langit dan bumi, dalam Surah Al Baqarah 29 dan surah Thaha 4.
Akan tetapi terdapat lebih banyak ayat2 dimana langit-langit disebutkan sebelum bumi Surah Al A'raaf 54,
Surah Yunus 3,
Surah Hud 7,
Surah Al Furqaan 59,
Surah As-sajadah 4,
Surah Qaf 38,
Surah Al Hadied 4,
Surah An -Naazi'aat 27
dan Surah As Syams 5 s/d 10).
Jika kita tinggalkan surah An-Naazi'aat, tak ada suatu paragrafpun dalam Al Quran yang menunjukkan urutan penciptaan secara formal
Bagaimanapun periode penciptaan langit-langit dapat terjadi bersama dengan dua periode penciptaan bumi.
Di dalam Al Quran, hanya terdapat satu paragraf yang menyebutkan urutan antara kejadian-kejadian penciptaan secara jelas, yaitu :Surah An-Naazi'aat: 27-33.
LANJUT KE INTI PEMBAHASAN
Izqolallahu ya'Isa Inni mutawaffika warofi'uka, Artinya adalah:
"Ketika Allah berkata: "Wahai 'Isa ! Sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan akan mengangkat kamu kepadaKu, bisa juga bermakna demikian :
Izqolallahu ya'Isa Inni rofi'uka illa wamutawaffika" , yang artinya menjadi
Ketika Allah berkata: "Hai 'Isa ! Sesungguhnya Akulah yang mengangkatmu kepadaKu dan yang mewafatkanmu."
Hal ini juga berdasarkan dalil bahwa didalam AlQur'an juga terdapat pemutlakan kata wafat untuk makna tidur, seperti dalam firman Allah :
"Wahualladzi yatawaffakum billayli waya'lamuma jarohtum binnahari."
“
Dan Dialah yang memegang/menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari .”(Qs. 6:60)
”Allah memegang jiwa-jiwa ketika matinya dan jiwa yang belum mati di waktu tidurnya; lalu ditahanNya jiwa yang telah ditetapkan kematiannya dan dilepaskanNya yang lain sampai satu masa yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” .(Qs. 39:42)
CONTOH:
Rasulullah ketika bangun tidur mengucapkan:
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Dia Mematikan kami (artinya, membangunkan kami setelah menidurkan kami) dan hanya kepada Dia saja tempat kembali.
(HR. Bukhari)
Didalam kitab dan sunnah dibenarkan memutlakkan kata wafat untuk tidur.
Jika demikian jadi diangkatnya Nabi Isa putra Maryam itu dalam keadaan tidur sebagaimana dikatakan oleh Al Hasan Basri.
Jadi firman Allah tentang wafatnya Isa itu bisa diartikan menjadi :
Rofi'uka wamutawaffika
Kami mengangkatmu dan mewafatkanmu
Dia mengangkatmu (kelangit) lalu menurunkanmu (kedunia) dan mematikanmu sebelum hari kiamat, agar kamu menjadi salah satu tanda hari kiamat tiba.
Selanjutnya penafsiran lain, kata "Mutawwafa" adalah isim fail (nomina verbal) dari kata kerja "Tawaffahu", sehingga dapat diartikan "Jika ia menggenggamnya dan menghimpunnya kepadanya".
Ibnu Qutaibah menafsirkan dalam kitab Gharibil Qur'an bahwa menggenggamnya dari bumi tanpa harus mematikan.
Imam Ibnu Jarir Ath Thabari berkata:
Kita sudah ketahui bahwa jika Allah mematikannya, maka tidak mungkin ia mematikannya sekali lagi lalu mengumpulkannya menjadi dua mayat
KESIMPULAN dari ayat ini
1).Sehingga penafsiran ayat itu menjadi :
Wahai Isa, sesungguhnya Akulah yang menggenggammu dari bumi dan yang mengangkatmu kepadaKu serta yang mensucikanmu dari orang-orang kafir yang mengingkari kenabianmu.
2).Dalam hal ini terdapat berita gembira untuk Nabi Isa tentang datangnya bantuan Allah untuk menyelamatkan dirinya dari tipu daya orang-orang kafir sehingga mereka dalam usaha untuk melaksanakan tipu daya itu tidak akan berhasil.
3).Allah Subhanahu wa taa'llah mengangkat Nabi Isa kepada Nya dan akan mewafatkannya pada saat ajalnya tiba, sesudah turun dari langit pada waktu yang ditentukan
sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw, yang artinya ialah:
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil, ia mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan jizyah dan melimpahkan harta sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima pemberian harta.” (Hadist Shahih diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari no. 2296)
Dalam Kitab Fathul Bari (kitab pensyarah -penjelas- shahih bukhari), Ibnu Hajar menjelaskan bahwa yang dimaksud yakhshirus shalib (mematahkan salib) adalah mematahkan kepercayaan agama kristen.
Dalam akidah islam, turunnya isa ke bumi yang kedua kali membawa misi-misi yaitu:
- sebagai bukti bagi yahudi dan nasrani bahwa ia tidak dibunuh dan disalibkan
- sebagai saksi kebenaran agama Muhammad
- mendampingi Imam Mahdi dalam memerangi dajjal
- mengharamkan babi dan membuktikan ajaran yg benar
Setelah mengemban tugasnya ini barulah nabi isa wafat dan dibangkitkan kembali dipadang Masyar bersama seluruh manusia
misi nabi isa as di atas juga tidak bertentangan dengan apa yang ada dalam injil berikut ini :
“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23)
BERIKUTNYA SAYAAKAN BAHAS QS.MARYAM:33
ﻭَﺍﻟﺴَّﻼﻡُ ﻋَﻠَﻲَّ ﻳَﻮْﻡَ ﻭُﻟِﺪْﺕُ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺃَﻣُﻮﺕُ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺃُﺑْﻌَﺚُ ﺣَﻴًّﺎ
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. (QS Maryam:33)
KRISTIANI SERING MENGGUNAKAN AYAT DI ATAS SEBAGAI PEMBENARAN BAHWA YESUS TELAH MATI DI TIANG SALIB DAN TELAH DI BANGKITKAN
pembenararan tersebut sesungguhnya menjadi sangat menggelikan bagi orang orang yang mau menggunakan kebersihan hati dan dan Akalnya sebagaimana mestinya.
Pada hakekatnya Semua manusia mengalama 3 fase ,yaitu :
1. Kelahiran (Awal dari Kehidupan didunia)
2. Kematian
3.Kebangkitan
Sebagaimana Firman Allah swt ini :
ﻗَﺎﻝَ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺗَﺤْﻴَﻮْﻥَ ﻭَﻓِﻴﻬَﺎ ﺗَﻤُﻮﺗُﻮﻥَ ﻭَﻣِﻨْﻬَﺎ ﺗُﺨْﺮَﺟُﻮﻥ
Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS.Al-A’raf:25)
PERHATIKAN KONTEKS QS 19:30-36
SELENGKAPNYA DENGAN MEMBACA AYAT SEBELUM DAN SESUDAHNYA!!!
ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻧِّﻲ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺁﺗَﺎﻧِﻲَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻨِﻲ ﻧَﺒِﻴّﺎً [ 19:30 ]
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,
ﻭَﺟَﻌَﻠَﻨِﻲ ﻣُﺒَﺎﺭَﻛﺎً ﺃَﻳْﻦَ ﻣَﺎ ﻛُﻨﺖُ ﻭَﺃَﻭْﺻَﺎﻧِﻲ ﺑِﺎﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓِ ﻣَﺎ ﺩُﻣْﺖُ ﺣَﻴّﺎً[ 19:31 ]
dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
ﻭَﺑَﺮّﺍً ﺑِﻮَﺍﻟِﺪَﺗِﻲ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺠْﻌَﻠْﻨِﻲ ﺟَﺒَّﺎﺭﺍً ﺷَﻘِﻴّﺎً [ 19:32 ]
dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
ﻭَﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ ﻋَﻠَﻲَّ ﻳَﻮْﻡَ ﻭُﻟِﺪﺕُّ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺃَﻣُﻮﺕُ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺃُﺑْﻌَﺚُ ﺣَﻴّﺎً [ 19:33
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”
ﺫَﻟِﻚَ ﻋِﻴﺴَﻰ ﺍﺑْﻦُ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﻗَﻮْﻝَ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻓِﻴﻪِ ﻳَﻤْﺘَﺮُﻭﻥَ [ 19:34 ]
Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻠَّﻪِ ﺃَﻥ ﻳَﺘَّﺨِﺬَ ﻣِﻦ ﻭَﻟَﺪٍ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﺇِﺫَﺍ ﻗَﻀَﻰ ﺃَﻣْﺮﺍً ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻟَﻪُ ﻛُﻦ ﻓَﻴَﻜُﻮﻥُ [ 19:35 ]
Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺭَﺑِّﻲ ﻭَﺭَﺑُّﻜُﻢْ
ﻓَﺎﻋْﺒُﺪُﻭﻩُ ﻫَﺬَﺍ ﺻِﺮَﺍﻁٌ ﻣُّﺴْﺘَﻘِﻴﻢٌ [ 19:36 ]
Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.
Memperhatikan konteks ayat tersebut maka
sangat jelas bahwa ayat 33 merupakan kutipan apa yang disampaikannya kepada bani Israel.
Dan ia punya harapan dan keinginan bahwa ia senantiasa mendapatkan Kesejahteraan pada Masa ia di masa dilahirkan, saat meninggal dan saat dibangkitkan sama sekali tidak ada hubungannya dengan peristiwa penyaliban yang terkait dengan ayat QS Annisa 157-158.
dan sama sekali tidak bisa dijadikan alat bukti atau bahwa ayat tersebut petunjuk kalau Isa As mati ditiang Salib.
Dalam hal ini, saya coba memberi sebuah Ilustrasi sederhana dan agar mudah dimengerti
Ilusrasi pertama :
Dalam sebuah kesempatan PUJANGGA adalah (seorang Tokoh) yang
menyatakan :
“semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.
Ilustrasi kedua :
Sebagian orang beranggapan kalau PUJANGGA (seorang Tokoh) tersebut adalah seorang Korban perampokan dengan kekerasan, karena luka yang cukup parah sehingga PUJANGGA TSB pingsan .para perampok tersebut meduga PUJANGGA telah mati,setelah itu para perampok meninggalkan PUJANGGA
dugaan kematian PUJANGGA tersebut hanya berdasarkan Asumsi dan prasangkabelaka
padahal yang sesungguhnya nyawa PUJANGGA selamat saat perampokan itu
Orang yang berfikir jernih dan berotak normal
dalam memahami 2 cerita tersebut maka akan bisa menyimpulkan bahwa dalam 2 cerita tersebut
1. Tidak ada yang bertentangan / Kontradiksi didalamnya
2. Pernyataan (PUJANGGA sebagai TOKOH) dalam cerita pertama sama sekali tidak bisa dijadikan Bukti bahwa PUJANGGA MATI saat perampokan itu
orang orang yang berfikir dangkal atau otaknya sudah pindah ke dengkul
yang menyimpulkan kalau
2 cerita tersebut bertentangan apalagi pernyataan (PUJANGGA sebagai TOKOH) dalam cerita pertama dijadikan BUKTI kalau ia mati dalam perampokan itu
Selain Ilustrasi di atas kita juga memperhatikan secara seksama, bahwa
yang dinyatakan dan diharapkan Isa As yangdikutip QS.Maryam:33,
PADA Surat yang sama yaitu Surat Maryam,
Al Qur’an juga menceritakan tentang Yahya As,
yang ia tidak dikutip pernyataannya tetapi Yahya As ditetapkan oleh Allah Kesejahteraan atas dirinya saat dilahirkan, meninggal dan dibangkitkan.
Lihat juga Firman Allah di QS.Maryam:12-15
ﻳَﺎ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺧُﺬِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﺑِﻘُﻮَّﺓٍ ﻭَﺁﺗَﻴْﻨَﺎﻩُ ﺍﻟْﺤُﻜْﻢَ ﺻَﺒِﻴّﺎً [ 19:12 ]
Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,
ﻭَﺣَﻨَﺎﻧﺎً ﻣِّﻦ ﻟَّﺪُﻧَّﺎ ﻭَﺯَﻛَﺎﺓً ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺗَﻘِﻴّﺎً [ 19:13 ]
dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,
ﻭَﺑَﺮّﺍً ﺑِﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻪِ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦ ﺟَﺒَّﺎﺭﺍً ﻋَﺼِﻴّﺎً [ 19:14 ]
dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
ﻭَﺳَﻠَﺎﻡٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﻭُﻟِﺪَ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﻳَﻤُﻮﺕُ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﻳُﺒْﻌَﺚُ ﺣَﻴّﺎً [ 19:15 ]
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali .
Jadi sekali lagi QS.Maryam :33 itu semisal dengan QS.Maryam:12-15.
Sangat terkesan dipaksakan tuduhan bahwa QS.Maryam:33 dianggap sebagai bukti bahwa Isa as mati ditiang Salib.
SELANJUTNYA KITA BAHAS QS.AN-NISSA’:157-158
ﻭَﻗَﻮْﻟِﻬِﻢْ ﺇِﻧَّﺎ ﻗَﺘَﻠْﻨَﺎ ﺍﻟْﻤَﺴِﻴﺢَ ﻋِﻴﺴَﻰ ﺍﺑْﻦَ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﻗَﺘَﻠُﻮﻩُ ﻭَﻣَﺎ ﺻَﻠَﺒُﻮﻩُ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﺷُﺒِّﻪَ ﻟَﻬُﻢْ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺧْﺘَﻠَﻔُﻮﺍ ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻔِﻲ ﺷَﻚٍّ ﻣِﻨْﻪُ ﻣَﺎ ﻟَﻬُﻢْ ﺑِﻪِ ﻣِﻦْ ﻋِﻠْﻢٍ ﺇِﻻ ﺍﺗِّﺒَﺎﻉَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﻭَﻣَﺎ ﻗَﺘَﻠُﻮﻩُ ﻳَﻘِﻴﻨًﺎ * ﺑَﻞْ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﺰِﻳﺰًﺍ ﺣَﻜِﻴﻤًﺎ “
dan karena ucapan mereka:` Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. An-Nissa’:157-158)
Ayat ini menerangkan pula bahwa di antara sebab-sebab orang Yahudi mendapat kutukan, dan kemurkaan Allah SWT ialah karena ucapan mereka, bahwa mereka telah membunuh Al-Masih putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka sebenarnya tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang disalib dan yang dibunuh itu ialah seorang yang diserupakan dengan Isa Al-Masih tentu saja yang diserupakan dengan Isa bukanlah orang baik-baik, Dalam kabar dari injil sendiri dia adalah penjahat yang menjalani hukuman serupa dengan YESUS saat itu dan mereka berdua menurut kabar dari injil di patahkan kakinya sehingga benar benar tewas,
sedangkan allah subhanahu wa taallah telah menyerupakan YESUS terlihat seperti sudah mati, sehingga YESUS tidak di patahkan kakinya karena mereka menduga YESUS telah mati
UNTUK MENGETAHUI KISAH PENYALIBPAN YESUS SELENGKAPNYA DALAM VERSI BIBLE SILAHKAN KUNJUNGI LINK DI BAWAH INI :
MENGANSLISIS KRONOLOGI PERISTIWA PENANGKAPAN YESUS HINGGA PERISTIWA PENYALIBPAN SECARA KITABIAH
Mengenai kenapa tidak ditulis nama yang siapa yang di serupakannya di Alqur’an?
Karena Alqur’an adalah kitab petunjuk mana yg haq & batil bukan kitab dongeng atau buku sejarah yg harus menuliskan secara detail nama, asal, alamat, atau mungkin hobi si pelaku
Wallahu A’lam
DEMIKIAN ARTIKEL INI SAYA BUAT SEMOGA BERMANFAAT
wassalamualaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar