Selasa, 29 September 2015

wahabi (wahhabisme)

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ 
Kali ini saya akan mengulas tentang
Wahhabisme Wahabi

lebih tepatnya Wahhabisme (arab: ﻭﻫﺎﺑﻴﺔ , )
Wahhābiyah atau Salafi adalah sebuah aliran reformasi keagamaan dalam Islam.
Aliran ini berkembang dari dakwah seorang teolog Muslim abad ke-18 yang bernama Muhammad bin Abdul Wahhab yang berasal dari Najd , Arab Saudi .

Aliran ini digambarkan sebagai sebuah aliran Islam
yang "ultrakonservatif", " keras", atau " puritan";

Pendukung aliran ini percaya bahwa gerakan mereka adalah:
" gerakan reformasi" Islam untuk kembali kepada "ajaran monoteisme murni", kembali kepada ajaran Islam sesungguhnya, yang hanya berdasarkan kepada Qur'an dan Hadis , bersih dari segala "ketidakmurnian" seperti praktik-praktik yang mereka anggap bid'ah , syirik dan khurafat.

Sementara penentang ajaran ini menyebut Wahhabi sebagai:
 "gerakan sektarian yang menyimpang", "sekte keji"
dan sebuah distorsi ajaran Islam.

Saat ini Wahhabisme merupakan aliran Islam yang dominan di Arab Saudi dan Qatar.
Ia dapat berkembang di dunia Islam melalui :
.Pendanaan masjid, 
.Sekolah 
.dan program sosial.

 Dakwah utama Wahhabisme adalah Tauhid yaitu Keesaan dan Kesatuan Allah

Ibnu Abdul Wahhab dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Ibnu Taymiyyah
dan mempertanyakan interpretasi Islam dengan mengandalkan Alquran dan hadits .
Ia mengincar "kemerosotan moral yang dirasakan dan kelemahan politik"
di Semenanjung Arab dan mengutuk :
penyembahan berhala ,
pengkultusan orang-orang suci,
pemujaan kuburan orang yang saleh,
dan melarang menjadikan kuburan sebagai tempat beribadah

      Etimologi

Menurut seorang penulis berkebangsaan Saudi,
Abdul Aziz Qasim dan yang lainnya, yang pertama kali memberikan julukan
Wahabi kepada dakwah ibnu Abdul Wahhab adalah Kekhalifahan Ottoman ,
kemudian bangsa Inggris mengadopsi dan menggunakannya di Timur Tengah.
Wahabi tidak menyukai istilah yang disematkan oleh beberapa kalangan tersebut kepada mereka dan menolak penyematan nama individu,
termasuk menggunakan nama seseorang untuk menamai aliran mereka.
Mereka menamakan diri dengan nama Salafi dan gerakannya dengan Salafiyah.

Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berkata:
Penisbatan (Wahhabi) tersebut tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab.

Semestinya kalaupun harus ada faham baru
yang dibawa oleh Al-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bentuk penisbatannya
adalah Muhammadiyyah’,
karena sang pengemban dan pelaku dakwah tersebut adalah Muhammad, bukan ayahnya yang bernama Abdul Wahhab.

 ” Istilah " Wahabi" dan "Salafi" ( serta Ahli Hadits yaitu orang-orang hadits)
sering digunakan secara bergantian,
tetapi Wahabi juga telah disebut sebagai: " orientasi tertentu dalam Salafisme",
yang dianggap ultra-konservatif.

Namun dapat disimpulkan, 

Wahabi merupakan gerakan Islam sunni yang bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam dari ajaran-ajaran atau praktik-praktik yang dianggap menyimpang seperti:
.)syirik, 
.)ilmu hitam, 
.)penyembahan berhala, 
.)bid'ah dan khurafat. 

    Sejarah

Gerakan Wahhabi dimulai sebagai gerakan:
 revivalis di wilayah terpencil nan gersang di Najd .
 Dengan runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah setelah Perang Dunia I,
dinasti Al Saud menjadi penyokong utama Wahhabisme,
dan menyebar ke kota-kota suci Mekkah dan Madinah .
Setelah penemuan minyak di dekat Teluk Persia pada tahun 1939,
Kerajaan Saudi memiliki akses terhadap pendapatan ekspor minyak,
pendapatan yang tumbuh hingga miliaran dollar.
Uang ini - digunakan untuk menyebarkan dakwah wahhabi melalui:
 buku, 
media, 
sekolah, 
universitas, 
masjid, 
beasiswa, beasiswa,

pekerjaan bagi para jurnalis, akademisi dan ilmuwan Islam - hal ini memberikan Wahhabisme sebuah "posisi kekuatan yang unggul"
dalam Dunia Islam global

 Wahabisme di Indonesia

Paham wahhabi masuk pertama kali ke Indonesia pada awal abad ke-19.
Hubungan antara ajaran kaum Wahabi dengan orang-orang Minangkabau di Sumatra Barat dimulai melalui kepulangan tiga orang haji;
Haji Miskin, 
Haji Sumanik dan
Haji Piobang,

tiga orang haji yang baru pulang ibadah haji pada 1803.
Perjalanan haji mereka bersamaan dengan dikuasainya Mekkah oleh kaum Wahhabi. Pengaruh itu terlihat dari penentangan terhadap praktik yang dianggap
bid'ah , penggunaan tembakau baik untuk sirih pinang atau merokok , 
dan pemakaian baju sutra .
Mereka usahakan pula untuk menyebarkan ajaran ini secara paksa di wilayah Minangkabau.
Seperti kemudian tercatat dalam sejarah:
, ketiga haji itu dan sosok Tuanku Nan Renceh - didukung kaum Paderi - 
memaklumkan jihad melawan kaum Muslim lain yang tidak mau 
mengikuti ajaran-ajaran mereka .
Lawan mereka terutama adalah golongan Adat, yakni kaum bangsawan Minang yang masih menjalankan praktik-praktik yang mereka anggap bertentangan dengan Islam. Akibatnya,
perang saudara yang disebut sebagai :
Perang Paderi pecah di tengah masyarakat Minangkabau. 
Atas campur tangan pemerintah kolonial Belanda , perang Paderi itu berakhir pada penghujung 1830-an.

Dalam kaitannya terhadap penentangan terhadap takhayul,

Sukarno disebutkan pernah memuji gerakan ini.
Dalam salah satu tulisannya,
Presiden Soekarno menyatakan pandangannya terhadap Wahabisme:

" Tjobalah pembatja renungkan sebentar 

"padang-pasir" dan "wahabisme" itu. 

Kita mengetahui djasa Wahabisme jang terbesar: 

ia punja kemurnian, 

ia punja keaslian, -

murni dan asli sebagai udara padang- pasir, 

kembali kepada asal, kembali kepada Allah dan Nabi, 

kembali kepada islam dizamanja Muhammad!" 

Kembali kepada kemurnian, tatkala Islam belum dihinggapi kekotorannya 

seribu satu tahajul dan seribu satu bid'ah. 

Lemparkanlah djauh-djauh tahajul dan bid'ah itu, 

tjahkanlah segala barang sesuatu jang membawa kemusjrikan!" 

 Organisasi Sunni terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama, menentang wahhabisme,
serta menyebutnya sebagai gerakan fanatik dan paham bid'ah dalam tradisi Sunni.

Kritik dan Kontroversi Kritik dari Muslim lain

Pada praktiknya wahhabisme tumbuh sebagai paham yang demikian keras, kaku,
ketat dan tanpa mengenal kompromi.
 Sebagian kalangan menilai paham ini telah melampaui batas dalam
menetapkan definisi sempit tentang tauhid.
Pendukung wahhabi dianggap terlalu mudah menyerukan takfir ,
yakni memvonis sesama Muslim yang mereka tuduh sebagai sesat dan melanggar hukum Islam, sebagai kafir .
Kesepakatan bin Saud untuk melakukan jihad guna menyebarkan ajaran Ibn Abdul Wahhab lebih berkaitan dengan praktik penyerbuan tradisional Najd - "perjuangan naluriah untuk bertahan hidup dan nafsu untuk mencari keuntungan" - ketimbang motivasi agama;
Wahhabi tidak memiliki hubungan dengan gerakan kebangkitan Islam lainnya;
Tidak seperti tokoh pembaharu lainnya,
pendirinya Abd ul-Wahhab menunjukkan sedikit kecakapan intelektual - sedikit menulis dan bahkan jarang membuat essai;

Orang pertama yang menentang Muhammad bin Abdul Wahhab adalah ayahnya sendiri, Abdul Wahhab, dan saudaranya Salman bin Abdul Wahhab yang adalah seorang cendekiawan dan qadi terkemuka.
Saudara laki-laki Ibn Abd al-Wahhab menulis sebuah buku untuk menolak ajaran baru saudaranya, yang disebut: "Kata Akhir dari Al Qur'an, Hadis, dan Ucapan cendekiawan tentang aliran Ibn 'Abd al-Wahhab" juga dikenal sebagai: "Al-Sawa`iq al-Ilahiyya fi Madhhab al-Wahhabiyya" ("Halilintar Ilahi mengenai Aliran Wahhabi" ).
Dalam bukunya "Sanggahan terhadap Wahhabisme dalam Sumber Arab, 1745–1932", Hamadi Redissi memberikan referensi asli tentang deskripsi Wahhabi sebagai sekte yang memecah belah (firqa ) dan asing ( Khawarij),
dalam komunikasi antara ulama Usmani dan Khedive Muhammad Ali.
Redissi merinci sanggahan terhadap Wahhabi oleh para cendekiawan (mufti ); di antaranya :
Ahmed Barakat Tandatawin, yang pada tahun 1743 menyebut Wahhabisme sebagai suatu bentuk kebodohan ( Jahili atau kejahilan).

beberapa lokasi  bersejarah yang telah di musnahkan kelompok wahabi:

Makam Al-Baqi' yang dipercaya sebagai makam Hasan bin Ali (cucu Muhammad ) dan Fatimah (putri Muhammad), dihancurkan oleh wahhabi pada 1926.
Pada tahun 1801 dan 1802,
golongan Wahhabi Saudi di bawah Abdul-Aziz bin Muhammad menyerang dan merebut kota suci Syiah Karbala dan Najaf di Irak,
 dan menghancurkan makam Husain bin Ali , cucu Muhammad, dan Ali bin Abu Thalib, menantu Muhammad.

Pada tahun 1803 dan 1804 orang-orang Saudi merebut Makkah dan Madinah dan menghancurkan berbagai makam Ahlul Bait dan para Sahabat , monumen kuno,

Menurut Wahhabi, mereka "menghapus sejumlah dari apa yang mereka pandang sebagai sumber atau gerbang menuju perbuatan syirik - seperti
.) makam Fatimah , putri Muhammad. Pada tahun 1998

.) orang Saudi membuldozer dan menuangkan bensin ke atas makam Aminah binti Wahab, ibunda Muhammad.
Hal ini menuai kemarahan di seluruh Dunia Islam.

beberapa foto yang membuktikan tentang kebejatan kaum Wahabi-Salafy yang telah dengan brutal menghancurkan Rumah Nabi Saw dan istri tercintanya, Sayyidah Khadijah as, yang merupakan peninggalan bersejarah, yang semestinya dirawat dan dijaga dengan baik. Peninggalan-peninggalan seperti ini merupakan situs-situs penting yang bisa menjadi pelajaran yang baik bagi orang-orang terkemudian.
Ini adalah foto Rumah Nabi Saw dan Sayyidah Khadijah as, tempat mereka berdua tinggal selama 28 tahun. Inilah bukti penghancuran yang dilakukan oleh Wahabi-Salafy terhadap situs-situs sejarah Islam.
Ini adalah foto Rumah Nabi Saw dan Sayyidah Khadijah as, tempat mereka berdua tinggal selama 28 tahun. Inilah bukti penghancuran yang dilakukan oleh Wahabi-Salafy terhadap situs-situs sejarah Islam.
Di atas ini foto sisa reruntuhan rumah Nabi Saw & Sayyidah Khadijah as yang dilihat lebih dekat.
foto di atas ini adalah reruntuhan pintu masuk ke kamar Rasul Saw di rumah Sayyidah Khadijah as.



Foto di atas adalah sisa reruntuhan kamar Rasul Saw dan Sayyidah Khadijah as.
Di atas ini adalah foto reruntuhan tempat Sayyidah Fatimah as, putri kesayangan Rasulullah Saw dilahirkan.
Di atas ini adalah foto reruntuhan mihrab tempat Rasulullah saw biasa melakukan shalat.


Foto di atas ini adalah makam Sayyidah Khadijah as (yang besar) dan putranya, Qasim (yang kecil) di sudut.

Catatan : Sebagian besar foto-foto tersebut saya peroleh dari kitab : Ummul Mu’minin, Khadijah binti Khuwaylid, Sayyidah Fie Qalby al-Mushtafa karya DR. Muhammad Abduh Yamani yang telah diterjemahkan oleh penerbit Pustaka IIMaN dengan judul : Khadijah Drama Cinta Abadi sang Nabi .

Wahhabisme telah dikritik keras oleh banyak kalangan 
Muslim Sunni arus utama dan terus dikecam oleh banyak cendekiawan Sunni terkemuka tradisional karena dianggap bid'ah,
"sesat dan mendorong tindakan kekerasan" dalam Islam Sunni.
Di antara organisasi Sunni tradisional dunia yang menentang ideologi Wahhabi adalah:
 Al-Azhar di Kairo, anggota fakultasnya yang secara konsisten mencela Wahhabisme dengan istilah seperti "ajaran setan."

 Mengenai Wahhabisme, cendekiawan dan intelektual Sunni Al-Azhar yang terkenal, Muhammad Abu Zahra berkata: "Wahhabi melebih-lebihkan (dan merusak)
pernyataan Ibnu Taimiyah ... Kaum Wahhabi tidak menahan diri hanya melakukan dakwah penyebaran agama, tapi secara memaksa juga melakukan penghinaan terhadap siapapun yang tidak setuju dengan mereka dengan alasan bahwa mereka melawan bid`ah,
dan perbuatan bid'ah adalah kejahatan yang harus diperangi ... Kapanpun mereka bisa merebut kota,
mereka akan datang ke makam dan mengubahnya menjadi reruntuhan dan kehancuran... Kebrutalan mereka tidak berhenti di situ, tapi juga muncul ke kuburan siapa pun dan menghancurkannya juga. Dan ketika penguasa daerah Hijaz menyerah kepada mereka, mereka menghancurkan semua kuburan para Sahabat dan membakarnya sampai rata dengan tanah...

Sebenarnya, telah diketahui bahwa Ulama kaum Wahhabi menganggap pendapat mereka sendiri benar dan tidak mungkin salah, sementara mereka menganggap pendapat orang lain salah dan tidak mungkin benar.
Lebih dari itu, mereka menganggap apa orang lain lakukan; mendirikan makam dan mengelilinginya, sebagai perbuatan yang mendekati penyembahan berhala...
Dalam hal ini perbuatan mereka sangat dekat dengan kaum Khawarij, yang biasa menyatakan orang-orang yang tidak setuju dengan mereka sebagai murtad dan memerangi mereka seperti yang telah kita sebutkan."

Penghancuran situs bersejarah Islam Ajaran Wahhabi menentang "pemuliaan terhadap situs-situs bersejarah yang terkait dengan awal ajaran Islam", dengan alasan bahwa "hanya Allah yang patut disembah" dan "penghormatan terhadap situs-situs yang terkait dengan manusia menyebabkan " syirik" .

Akan tetapi, kritikus menunjukkan bahwa sesungguhnya dalam ziarah kubur, tidak ada Muslim yang memuja bangunan atau makam tersebut, dan melakukan perbuatan syirik. Orang-orang Muslim yang menziarahi makam Ahlul Bait atau Sahabat masih berdoa kepada Allah semata sambil mengingat sahabat dan keluarga Nabi.

Banyak bangunan yang terkait dengan sejarah Islam awal, termasuk berbagai makam seperti Makam Al-Baqi dan artefak lainnya di Arab Saudi, telah dihancurkan oleh kaum wahhabi sejak awal abad-19 sampai kini.

Praktik penghancuran makam yang kontroversial ini telah menuai banyak kritikan dari Muslim Sunni lain, golongan Sufi, Syi'ah, serta dunia internasional. Ironisnya, meski wahhabi menghancurkan banyak situs Islam, situs non-Islam, dan situs bersejarah terkait Muslim awal; keluarga keluarga Nabi dan Sahabat Nabi , serta menerapkan larangan keras untuk menziarahi situs-situs tersebut,

pemerintah Saudi malah merenovasi makam Muhammad ibn Abd al-Wahhab dan mengubah tempat kelahirannya menjadi tempat ziarah utama di kerajaan Saudi.

Pasukan Turki Usmani kembali ke Mekkah pada 1813 setelah sebelumnya terusir oleh kaum Salafi. Perang Madinah (1812),

Pasukan Turki Usmani merebut kembali Madinah dari tangan kaum Salafi. Kaum loyalis Usmani berkumpul menentang revolusi Arab. Al-Baqi' sebelum dihancurkan oleh Raja Ibn Saud pada 1925. Makam Aminah; dihancurkan pada tahun 1998 oleh pemerintah Arab Saudi.

SEBAGAI AWAM SAYA MENULISKAN ARTIKEL INI PENUH HARAP

Jangan Menyesatkan, Mengkafirkan Sesama Muslim 

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.

 ﻗُﻞْ ﻛُﻞٌّ ﻳَﻌْﻤَﻞُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﺎﻛِﻠَﺘِﻪِ ﻓَﺮَﺑُّﻜُﻢ ﺍَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﻤَﻦْ ﻫُﻮَﺍَﻫْﺪَﻯ ﺳَﺒِﻴْﻼً “

Katakanlah (hai Muhammad) : Biarlah
setiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, karena Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih lurus (jalan yang ditempuhnya).” (Al-Isra’ : 84)

 ﻓَﻼَ ﺗُﺰَﻛُّﻮﺍ ﺃﻧْﻔُﺴَﻜُﻢ ﻫُﻮَ ﺃﻋْﻠَﻢُ ﺑِﻤَﻦ ﺍﺛَّـﻘَﻰ….

janganlah kamu merasa sudah bersih, Dia (Allah) lebih mengetahui siapa yang bertaqwa.” (An-Najm : 32)

 maka kita akan seharusnya bertanya;


 ‘Apakah mungkin karunia dan rahmat kasih sayang Allah swt. akan dilimpahkan kepada kita sementara perbedaan yang kecil dalam masalah ibadah sunnah senantiasa kita perbesar dengan saling mengejek, mengolok-olok, men- fitnah, mensesatkan, saling melukai bahkan saling bunuh….?’

 Kunci untuk masuk surga tidaklah cukup dengan hanya melakukan shalat tengah malam saja, tapi harus ada upaya untuk menyebarkan salam, memberi bantuan dan menyambung tali persaudaraan.
Tanpa adanya tiga upaya ini, maka sebagian kunci surga kita telah terbuang. Bukankah perbedaan paham disikapi dengan saling sesat menyesatkan satu sama lain, sudah tentu, akan mengakibatkan munculnya permusuhan, membikin kesulit an dan memutuskan tali persaudaraan. Menuduh, mengolok-ngolok kaum muslimin dengan tuduhan dan memberi gelar yang sangat buruk seperti bid’ah dholalah, laknat atau syirik ini sama dengan ‘kufur’. Kalau memang dakwah golongan yang suka mengolok-olok ini senantiasa berdasarkan Al-Qur’an, mengapa mereka melanggar tuntunan

Al-Qur’an dalam surat Al-Hujurat ayat 11
yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah satu kelompok mengolok olok kelompok yang lain karena bisa jadi mereka yang diolok-olok itu justru lebih baik dari mereka yang mengolok-olok. Janganlah pula sekelompok wanita mengolok-olok kelompok wanita yang lain karena bisa jadi kelompok wanita yang diolok-olok justru lebih baik dari kelompok wanita yang mengolok-olok. Janganlah kalian mencela sesamamu dan janganlah pula kalian saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Sejelek-jelek sebutan sesudah beriman adalah sebutan ‘fasiq’. Karenanya siapa yang tidak bertobat (dari semua itu), maka merekalah orang-orang yang dzalim”.

Begitu juga kalau dakwah golongan tersebut senantiasa berdasarkan kepada hadits Nabi saw yang shahih, lalu mengapa mereka melanggar beberapa hadits shahih diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim: “Almu’minu lil mu’mini kal bunyaana ya syuddu ba’dhohu ba’dhan” Artinya:
“Seorang mukmin itu terhadap mukmin yang lain adalah laksana bangunan, yang sebagiannya mengokohkan sebagian yang lain”

Hadits lainnya riwayat Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar:

 ﺍِﺫَﺍ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻷِﺧِﻪِ : ﻳَﺎ ﻛَﺎﻓِﺮُ ! ﻓَﻘَﺪْ ﺑَﺎﺀَ ﺑِﻬَﺎ ﺃﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﻓَﺎِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﺍِﻟَﻰ ﺭَﺟَﻌَﺖْ ﻋَﻠَﻴْـﻪِ .

“Barangsiapa yang berkata pada saudaranya ‘hai kafir’ kata-kata itu akan kembali pada salah satu diantara keduanya. Jika tidak (artinya yang dituduh tidak demikian) maka kata itu kembali pada yang mengucapkan (yang menuduh)”. Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori : “Man syahida an Laa ilaha illallahu was taqbala giblatanaa wa shollaa sholaatana wa akala dzabiihatanaa fa hua al muslimu lahu lil muslimi ‘alaihi maa ‘alal muslimi” “

Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, menganut kiblat kita (ka’bah), shalat sebagaimana shalat kita, dan memakan daging sembelihan sebagaimana sembelihan kita, maka dialah orang Islam. Ia mempunyai hak sebagaimana orang-orang Islam lainnya. Dan ia mempunyai kewajiban sebagaimana orang Islam lainnya”. Hadits riwayat At-Thabrani dalam Al-Kabir ada sebuah hadits dari Abdullah bin Umar dengan isnad yang baik bahwa Rasulallah saw.pernah memerintahkan:

 ﻛُﻔُّﻮْﺍ ﻋَﻦْ ﺃﻫْﻞِ ‏( ﻻَ ﺇِِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ‏) ﻻَ ﺗُﻜَﻔِّﺮُﻭﻫُﻢْ ﺑِﺬَﻧْﺐٍ ﻭَﻓِﻰ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔٍ ﻭَﻻَ ﺗُﺨْﺮِﺟُﻮْﻫُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻹِﺳْﻼَﻡِ ﺑِﻌَﻤَﻞٍ . “

 Tahanlah diri kalian (jangan menyerang) orang ahli ‘Laa ilaaha illallah’
(yakni orang Muslim).
Janganlah kalian mengkafirkan mereka karena suatu dosa”.

Dalam riwayat lain dikatakan :

“Janganlah kalian mengeluarkan mereka dari Islam karena suatu amal ( perbuatan)”. Hadits riwayat Bukhori, Muslim dari Abu Dzarr ra. telah mendengar Rasulallah saw. bersabda:

 ﻭَﻋَﻦْ ﺃﺑِﻲ ﺫَﺭٍّ ‏( ﺭ ‏) ﺍَﻧَّﻪُ ﺳَﻤِﻊَ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ . ﺹَ . ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺭَﺟُﻼً ﺑِﺎﻟْﻜُﻔْﺮِ ﺃﻭْ ﻗَﺎﻝَ : ﻋَـﺪُﻭُّ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺃِﻻَّ ﺣَﺎﺭَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ ) “

Siapa yang memanggil seorang dengan kalimat ‘Hai Kafir’, atau ‘musuh Allah’, padahal yang dikatakan itu tidak demikian, maka akan kembali pada dirinya sendiri”.

Hadits riwayat Bukhori dan Muslim dari Itban bin Malik ra berkata:

 ﻭَﻋَﻦْ ﻋِﺘْﺒَﺎﻥَ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ‏( ﺭ ‏) ﻓِﻲ ﺣَﺪِﻳْﺜِﻪِ ﺍﻟﻄَّﻮِﻳْﻞِ ﺍﻟْﻤَﺸْﻬُﻮْﺭِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺗَﻘَﺪََّّﻡِ ﻓِﻲ ﺑَﺎﺏِ ﺍﻟﺮََََََََّﺟََﺎﺀِ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻡَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲّ . ﺹَ . ﻳُﺼَﻠِّّﻲ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺍَﻳْﻦَ ﻣَﺎﻟِﻚُُ ﺑْﻦُ ﺍﻟﺪُّﺧْﺸُﻢِ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ : ﺫَﺍﻟِﻚَ ﻣُﻨَﺎﻓِﻖٌ , ﻻَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻻَ ﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ , ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ . ﺹَ . : ﻻَﺗَﻘُﻞْ ﺫَﺍﻟِﻚَ , ﺃَﻻَ ﺗَﺮَﺍﻩُ ﻗَﺪْ ﻗَﺎﻝَ : ﻻَ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ُ ﻳُﺮِﻳْﺪُ ﺑِﺬَﺍﻟِﻚَ ﻭَﺟْﻪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻗﺪْ ﺣَﺮَّﻡَ ﻋَﻠَﻲ ﺍﻟﻨَّﺎِﺭ ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ : ﻻَ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻳَﺒْﺘَﻐِﻲ ﺑِﺬَﺍﻟِﻚَ ﻭَﺟْﻪَ ﺍﻟﻠﻪ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ )

“Ketika Nabi saw. berdiri sholat dan bertanya:
Dimanakah Malik bin Adduch-syum? Lalu dijawab oleh seorang: Itu munafiq, tidak suka kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka Nabi saw. bersabda: Jangan berkata demikian, tidakkah kau tahu bahwa ia telah mengucapkan ‘Lailahailallah’ dengan ikhlas karena Allah.
Dan Allah telah mengharamkan api neraka atas orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas karena Allah”. Dari Zaid bin Cholid Aljuhany ra berkata:
Rasulallah saw. bersabda;

 ﻋَﻦْ ﺯَﻳْﺪِ ﺃﺑْﻦِ ﺧَﺎﻟِﺪٍ ﺍَﻟْﺠُﻬَﻨِﻲَّّ ‏( ﺭ ‏) ﻗﺎَﻝَ : ﻗﺎَﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ . ﺹَ . ﻻَ ﺗَﺴُﺒُّﻮْﺍ ﺍﻟﺪِّﻳْﻚَ ﻓَﺄِﻧَّﻪُ ﻳُﻮْﻗِﻆُ ﻟِﻠﺼَّﻼَﺓِ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺃﻳﻮ ﺩﺍﻭﺩ )

“Jangan kamu memaki ayam jantan karena ia membangunkan untuk sembahyang”. (HR.Abu Daud).

 Binatang yang dapat mengingatkan manusia untuk sholat shubuh yaitu berkokoknya ayam jago pada waktu fajar telah tiba itu tidak boleh kita maki/cela, bagaimana dengan orang yang suka mencela, mensesatkan saudaranya yang mengadakan majlis dzikir (peringatan maulidin nabi, pembacaan Istighotsah dan sebagainya) yang disana selalu didengungkan kalimat-kalimat ilahi, sholawat pada Nabi saw.. serta pujian-pujian pada Allah swt. dan Rasul-Nya yang semuanya ini tidak lain bertujuan untuk mengingatkan serta mendekatkan diri pada Allah swt. agar menjadi hamba yang mencintai dan dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya? Pikirkanlah !

Hadits riwayat Bukhori, Muslim dari Abu Hurairah ra telah mendengar
Rasulallah saw. bersabda :

 ﻭَﻋَﻦْ ﺃﺑِﻲْ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ‏( ﺭ ‏) ﺃﻧَّﻪُ ﺳَﻤِﻊَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ . ﺹَ . ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﺃِﻥَّ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪَ ﻟَﻴَﺘَﻜَﻠَّﻢُ ﺑِﺎﻟﻜَﻠِﻤَﺔِ ﻣَﺎ ﻳَﺘَﺒَﻴَّﻦُ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻳَﺰِﻝُّ ﺑِﻬَﺎ ﺃِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﺍَﺑْﻌَﺪَ ﻣِﻤَّﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻤَﺸْﺮِﻕِ ﻭَﺍﻟﻤَﻐْﺮِﺏِ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ )

Sungguh nya ”dakalanya seorang hamba berbicara sepatah kata yang tidak diperhatikan, tiba-tiba ia tergelincir ke dalam neraka oleh kalimat itu lebih jauh dari jarak antara timur dengan barat”. Memahami hadits ini kita disuruh hati-hati untuk berbicara, karena sepatah kata yang tidak kita perhatikan bisa menjerumuskan kedalam api neraka.

Nah kita tanyakan lagi, bagaimana halnya dengan seseorang yang sering mensesatkan golongan muslimin yang selalu mengadakan majlis dzikir, peringatan-peringatan agama yang didalam majlis-majlis tersebut selalu dikumandangkan tasbih, tahmid, sholawat pada Nabi saw. dan lain sebagainya ? Pikirkanlah !

Didalam surat An-Nisaa [4]: 94 artinya;
 “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan ‘salam’ kepadamu ‘Kamu bukan seorang mukmin’ (lalu kamu membunuhnya)..
 sampai akhir ayat.” Lihat ayat ini dalam waktu perang pun kita tidak boleh menuduh atau mengucapkan pada orang yang memberi salam (dimaksud juga orang yang mengucapkan Lailaaha illallah) sebagai bukan orang mukmin sehingga kita membunuhnya. Masih banyak riwayat yang melarang orang mencela, mengkafirkan sesama muslimin yang tidak dikemukakan disini. Jelas buat kita dengan adanya ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulallah saw. diatas,
kita bisa bandingkan sendiri bagaimana tercelanya orang yang suka menuduh sesat, kafir, syirik terhadap sesama musliminnya yang senang melakukan amalan-amalan kebaikan (diantaranya dzikir bersama, tahlilan, memperingati hari lahir Nabi saw. dan sebagainya) disebabkan mereka tidak sefaham atau sependapat dengan orang ini ?

Begitu juga orang yang mencela, mensesatkan satu madzhab karena tidak sepaham dengan madzhabnya.

Sebab tuduhan ini sangat berbahaya.

 Nabi saw. menyuruh agar kita harus berhati-hati dan tidak sembarangan untuk berbicara, yang mana ucapan itu bisa mengantarkan kita keneraka.

Malah perintah Allah swt. (dalam surat Toha ayat 43-44) kepada Nabi Musa dan Harun -‘alaihimassalam- agar mereka pergi keraja
Fir’aun  yang sudah jelas kafir dan melampaui batas  untuk mengucapkan kata-kata yang lunak/halus terhadapnya, barangkali dia (Fir’aun) bisa sadar/ingat kembali dan takut pada Allah swt.
Untuk orang kafir (Fir’aun) saja harus berkata halus apalagi sesama muslim.

   KESIMPULAN

Islam adalah agama rahmah lil ‘alamin .
Ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama universal
yang berlaku sepanjang zaman, dan di semua tempat.
Memiliki karakter yang jelas, tetapi fleksibel.
Ini dilihat dari tawaran al-Qur’an tentang ayat-ayat mutasyabihat.

Al-Hadits yang merupakan tafsir terhadap al-Qur’an lebih memberi peluang
yang lebih lebar,

karena Hadits sebagai sumber hukum sangat berlapis.
Hal ini pun dilihat dari asbab al-wurudnya.
Terlebih lagi, ketika kedua hukum ini memasuki ranah fiqh.

Dari sinilah,
kemudian para ahli hukum Islam, mengatakan :
Islam selaras dengan perkembangan zaman dan tempat, berlaku untuk semua generasi, dan selalu actual untuk di bahas

 penulis kutip dan kumpulkan bagian-bagian yang penting saja dari keterangan dan tulisan para ulama.  Insya Allah akan lebih jelas bagi kita untuk bisa membedakan   bid’ah dholalah yang dilarang  dan  bid’ah hasanah yang dianjurkan agama

Wallahu a’lam. 


Sabtu, 18 April 2015

Isa Muslim Vs Yesus Kristen: Apakah Isa dalam Al-Qur'an Sama dengan Yesus dalam Bibel?

 ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ 

Kali ini saya akan mengulas tentang
YESUS / ISA AS  ADALAH ORANG YANG SAMA

riwayat kelahiran nabi isa as  diriwayatkan Al-Qur'an, 
Surat Maryam :16-40 
belum wafat namun  diangkat oleh Allah  
dan Akan di turun kembali ke bumi apabila Hari Kiamat mula hampir. 
Lihat riwayat Tanda-tanda Kiamat.

MENGAPA KELAHIRAN YESUS DIRIWAYATKAN OLEH BIBLE BERBEDA DENGAN ISA AS DALAM AL-QURAN ..!!!??

jawabanya :


BIBLE TIDAK BENAR MENGKABARKAN 
isa al masih DARI AWAL HINGGA AKHIR /dari kelahiran hingga kisah penyalibpan

apa buktinya ..!!??

BERIKUT INI BUKTI BUKTI TERSEBUT:
nah inilah RESUME dari kelahiran Yesus menurut BIBLE
( Matius dan Lukas)  

1 . Menurut Matius … 
Yesus lahir pada tahun 6 SM pada masa Herodes  

2. Menurut Lukas (VERSI PERTAMA)  
Yesus lahir pada tahun 6 Masehi SESUDAH MENINGGALNYA AKHELAUS …  
bersamaan saat sensus Kirenius  

3. Menurut Lukas (VERSI KEDUA) 
Yesus lahir pada tahun 1 SM pada saat Yudea dipimpin AKHELAUS ….  Cerita Injil tentang kelahiran tokoh sentral Yesus tuhannya orang kristen …   ternyata ERROR HISTORIS
ternyata bukan hanya riwayat kelahiran yesus saja yang EROR  riwayat pemikul salib yesus juga EROR

Siapakah pemikul salib yesus ?
mungkin hal ini adalah sebuah hal sepele,
namun jikalau sebuah kitab suci yang menulis kontradiksi seperti ini
maka hal itu sangat menodai kesuciannya .

markus 15:21 
Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.


lukas 23:26 
Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.


Matius 27:32 
Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene 
yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

silahkan anda baca baik-baik.. !!
markus-lukas-matius sama menceritakan bahwa Simon dari Kirene adalah 
pemikul salib yesus. 
Namun hal ini berbeda dengan tulisan yohanes.


yohanes 19:17 
Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.

markus,lukas,matius vs yohanes…. 
ayat mana yang benar ?


bagaimana roh kudus bisa salah ?  
silahkan anda berpendapat sendiri

 YESUS /ISA AS ADALAH ORANG YANG SAMA  
 PENYEBAB ADANYA PERBEDAAN RIWAYAT SEJARAH TENTANG LAHIRNYA YESUS /ISA AS
JAWABANYA ADA DALAM AL-QUR'AN (QS. 5:13)
Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya,
(QS. 5:13)
Para penginjil Kristen sangat terusik misinya terhadap nas-nas Al-Qur'an yang mengungkap kebatilan doktrin Kristen tentang ketuhanan Yesus.
Dalam booklet penginjilan berjudul
Apakah Isa Muslim Adalah Yesus di Alkitab?”

penginjil yang memakai nama alias Abdul-Masih menciptakan istilah baru
“Isa Muslim” (Nabi Isa menurut Al-Qur'an) dan Yesus Kristen (Yesus menurut Bibel).
Dalam buku 81 halaman yang diklaim “disadur & disusun oleh hamba-hamba tuhan ex-muslim” itu,
ia berjibaku menolak vonis Al-Qur'an tentang kebatilan doktrin ketuhanan Yesus dengan dua jurus.
Ia menampik tuduhan dengan mengklaim bahwa sosok Nabi Isa dalam Al-Qur'an berbeda dengan Yesus yang diceritakan dalam Alkitab (Bibel).
Demikian Kutipannya:
 “Quran mengklaim bahwa ia diwahyukan kepada Muhammad oleh malaikat Jibril mulai di sebuah gua; tetapi gambaran Yesus yang dipresentasikan oleh Quran berbeda secara radikal dengan pesan Gabriel kepada perawan Maria dalam Injil. 
Hal ini menunjukkan bahwa malaikat Jibril yang mewahyukan Quran kepada Muhammad, bukanlah malaikat Gabriel yang ada dalam kitab suci Yahudi-Kristen.

Isa Muslim memang tampak mirip dengan Yesus Kristen.
Namun kemiripan ini hanya ada di permukaan saja.
Secara tegas Quran menyangkali keterangan Injil yang paling penting mengenai Yesus. Quran menyatakan bahwa Yesus hanya seorang manusia dan bukan Tuhan; bahwa ada
seorang lain yang disalibkan untuk menggantikan tempatnya; bahwa ia tidak pernah bangkit dari kematian; bahwa ia akan datang kembali ke dalam dunia sebagai muslim untuk menghancurkan kekristenan; dan bahwa ia jauh lebih rendah dibandingkan Muhammad!
Quran menyangkal status Yesus sebagai Hakim tertinggi dan Tuhan atas segala sesuatu” (hlm 5).
Tulisan penginjil Abdul Masih itu sama sekali bukan karya ilmiah, 
melainkan halusinasi yang tidak Alkitabiah.

 ...Ayat-ayat palsu dalam Bibel inilah penyebab utama lahirnya perbedaan persepsi antara Al-Qur'an dan Bibel dalam memandang sosok Nabi Isa AS...


KRISTEN BUKAN AGAMA YESUS!!
Salah kaprah istilah dengan mempertentangkan Isa Muslim dengan Yesus Kristen.
Istilah ini tidak sepadan bila dibandingkan karena tidak setara.

Untuk istilah Nabi Isa Muslim,
memang sudah tepat. Karena menurut Al-Qur'an, semua nabi dan para pengikutnya disebut Muslim (Qs. Ali Imran 84), sebab agama Islam telah diajarkan oleh nabi-nabi terdahulu (Qs. Al-Hajj 78), dan satu-satunya agama yang diridhai Allah hanyalah Islam (Qs. Ali Imran 19, 85, 102).

Sedangkan istilah “Yesus Kristen”
jelas salah kaprah karena tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa
Yesus beragama Kristen.
Bahkan dalam Bibel sendiri, Yesus tidak pernah mengucapkan kata “Kristen,” apalagi memproklamirkan diri sebagai seorang Kristen.
Bahkan istilah “Kristen” dalam Bibel baru dipakai Barnabas dan Paulus jauh setelah Yesus tidak ada di dunia (Kisah Para Rasul 11:26).


Berdasarkan sejarah,
buku "Comparative Religions on File: Facts on File Library of World History” mengungkapkan bahwa Yesus lahir sekitar tahun 4 Sebelum Masehi ,
dan tidak ada di dunia. sekitar tahun 29 Masehi.
Sementara Paulus dan Barnabas memberi nama “Kristen” terhadap agama yang mereka bentuk, sekitar tahun 42 M.
Berarti agama Kristen baru muncul sekitar 13 tahun setelah Yesus tidak ada di dunia.

SOSOK YANG SAMA DENGAN DUA PERSEPSI BERBEDA
Salah besar bila dinyatakan bahwa Nabi Isa dalam Al-Qur'an dengan Yesus dalam Bibel adalah dua sosok yang berbeda.

Pernyataan bahwa sosok Nabi Isa yang tertulis dalam Al-Qur'an dengan Yesus yang diceritakan Bibel adalah sosok yang berbeda, memang sangat ampuh untuk menepis vonis kafir terhadap doktrin Kristen

PERTANYAANYA?
Jika Nabi Isa yang dimaksud dalam Al-Qur'an itu bukan Yesus yang diyakini oleh umat Kristen, lantas koreksi ayat Al-Qur'an tentang kebatilan doktrin penyaliban dan penuhanan Nabi Isa itu ditujukan kepada siapa?
Padahal ayat-ayat tersebut banyak memakai sapaan “Ya ahlal kitab” (wahai kaum Ahli Kitab Yahudi dan Kristen)

 ...Satu-satunya ayat Trinitas yang melantik Yesus sebagai salah satu dari oknum Tuhan ini adalah sisipan/insersi buatan Priscillian, seorang bidat asal Spanyol

Pandangan yang benar,
Nabi Isa dalam Al-Qur'an dengan Yesus dalam Bibel adalah dua sosok yang sama tapi berbeda persepsi, alias serupa tapi tak sama.
sesuai uraiap awal di atas Ketidaksamaan ini timbul karena Alkitab sudah mengalami perubahan dari kitab aslinya (Qs. Al-Baqarah 79).
Salah satu perubahan yang mencolok adalah penambahan (insersi) doktrin Trinitas/Tritunggal dalam Bibel:

 “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu” (1 Yohanes 5:7).

 Satu-satunya ayat Trinitas yang melantik Yesus sebagai salah satu dari oknum Tuhan ini adalah sisipan/insersi. Ayat ini diciptakan oleh Priscillian, seorang bidat asal Spanyol yang mati tahun 385. Mulanya ayat ini dicantumkan dalam komentar atau catatan pada margin Alkitab. Lima belas abad kemudian ayat ‘margin’ ini diterima karena dianggap memberikan bukti Alkitabiah untuk ajaran Trinitas

Maka pada dalam terbitan Perjanjian Baru Yunani tahun 1550 yang dilakukan oleh Stephanus, catatan/footnote itu dimasukkan ke dalam Authorized Version, dan menyelinap dalam Bibel di seluruh dunia.

 Namun beberapa edisi Bibel masih objektif dengan mencantumkan ayat palsu tersebut dalam Bibel, tapi dengan catatan kaki bahwa ayat tersebut adalah tambahan (insersi). Bibel edisi New International Version dicantumkan footnote sbb:
 “Late manuscripts of the Vulgate testify in heaven: the Father, the Word and the Holy Spirit, and these three are one. And there are three that testify on earth: the (not found in any Greek manuscript before sixteenth century)” (The Holy Bible New International Version, hlm. 1242).

 Di Indonesia, kepalsuan ayat Trinitas ini juga diakui dalam Alkitab terbitan resmi Katolik dengan Imprimatur Mgr Donatus Jagom SVD, Uskup Agung Ende-Ndona:

 “Ayat 7-8: ‘di dalam sorga..... di bumi.’
Bagian ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah Yunani yang paling tua dan tidak pula dalam terjemahan-terjemahan kuno, bahkan tidak dalam naskah-naskah paling baik dari Vulgata...
Karenanya bagian ini pasti tidak asli.”
(Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan , 1976-1977, hlm. 563

 Dalam kamus manapun, persamaan (sinonim) yang tepat untuk kata
tidak asli” adalah “PALSU.”
Ayat-ayat palsu dalam Bibel inilah penyebab utama lahirnya perbedaan persepsi antara Al-Qur'an dan Bibel dalam memandang sosok Nabi Isa AS

FAKTA LAIN DALAM BIBEL
Kesimpulan penginjil bahwa Nabi Isa dan Yesus adalah sosok yang berbeda, terbantahkan oleh Bibel dan kitab suci Al-Qur'an sendiri.
Dalam terjemahan Alkitab kuno/lawas, kata yang dipakai bukan Yesus, melainkan Isa Almasih.
Sebaliknya dalam terjemahan Al-Qur'an bahasa Inggris, kata yang dipakai adalah "Jesus Christ."

Jika ingin memaksakan pendapatnya bahwa Nabi Isa dan Yesus Kristus adalah dua sosok yang berbeda,
maka penginjil Abdul Masih harus merevisi semua kata dalam Bibel itu!! 

FINALNYA
PANDANGAN, AL QUR'AN  TERHADAP  KITAB - KITAB T SEBELUMNYA
Berkaitan dengan adanya kitab-kitab yang dipercayai 
diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad s a w   
yakni Shuhuf Ibrahim, 
Kitab Taurat , Zabur , 
maupun Injil , 
Di antara kitab-kitab suci tersebut, 
Allah secara khusus menyebut 
kedudukan "Al-Kitab yang diberikan 
kepada Musa" memiliki kaitan paling erat dengan Al-Qur'an.  

Terdapat berbagai ayat di Al-Qur'an tentang penegasan kedudukan terhadap kitab-kitab tersebut. 

Berikut adalah beberapa pernyataan Al-Qur'an, mengenai hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

Bahwasanya Al-Qur'an menuntut kepercayaan umat Islam terhadap kebenaran kitab-kitab tersebut

Bahwasanya Taurat, Injil beserta Al-Qur'an 
merupakan kesatuan utuh yang saling berkaitan 
dalam keimanan terhadap Kitab-Kitab Allah

Bahwasanya Al-Qur'an diposisikan sebagai penggenapan dan batu ujian (verifikator) 
bagi kitab-kitab sebelumnya.

Bahwasanya Al-Qur'an menjadi referensi untuk 
menghilangkan perselisihan pendapat antara umat-umat 
rasul yang berbeda

Bahwasanya Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat riwayat-riwayat 
mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai 
kehidupan para rasul tersebut serta meluruskan beberapa aspek penting pada teks-teks lain di kalangan Bani Israil, Ahli Kitab, Yahudi dan Kristen.
Bagi umat Islam, tidak disyariatkan untuk mempelajari
isi Taurat, Zabur, dan Injil yang ada saat ini, 
karena menurut ajaran Islam, dianggap telah 
mengandung berbagai tafsiran yang tidak benar  

dan karena isi kesemua kitab yang masih diperlukan, 
telah dimasukkan ke dalam kitab Al-Qur`an. 
Namun tidak diperlukan juga upaya untuk menyerang 
atau menyalah-nyalahkan isi Taurat, Zabur, atau Injil, 
karena terdapat ayat-ayat Allah di dalamnya.

demikian artikel ini saya tuliskan semoga ber man faat
wasalamualaikum wr wb

Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ 

Kali ini saya akan mengulas tentang
Qs 4: 157-158
dan murid Yesus yang berkhianat yaitu Yudas Iscariot.dalam bible

Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu

e
Pandangan Islam tentang Yesus berbeda dengan ajaran Kristen . 

Perbedaan utama terletak pada persoalan ketuhanan Yesus, yang dalam manuskrip al-Qur'an dan bahasa Arab disebut Isa al-Masih

Islam mempercayai Isa Al Masih adalah seorang nabi dan juga seorang rasul yang diutus khusus untuk bangsa Israel. 
(makna rasul di dalam Islam berbeda dengan maknanya di dalam Kristen, 
lihat artikel tentang nabi ). 

Dalam ajaran Islam, ia termasuk salah satu nabi yang termasuk rasul Ulul Azmi , yaitu rasul yang sabar dan tabah dalam mendakwahkan ajaran Allah. 
Nama Yesus sendiri (tanpa kata ganti orang) disebutkan sebanyak dua puluh delapan kali di dalam al-Qur'an.

sejarah ini sangat menarik sekali untuk diteliti
bahwa apakah benar Allah telah merubah sedemikian rupa wajah Yudas menjadi wajah Isa?

Kita bisa melakukan pembuktian dari beberapa sudut pandang di antaranya: 
dari keterangan:
Injil ,
Al Qur’an ,
dan hukum  sunatullah.

PERTAMA  DARI  INJIL

Memang benar bahwa Yudas telah berkhianat kepada Yesus dengan
imbalan 30 keping perak untuk memberitahukan dimana Yesus berada,

namun perlu diingat bahwa sejak ditangkapnya Yesus ,
maka Yesus selalu berada dalam (ditengah-tengah) kawalan tentara Romawi dan orang orang Yahudi
sejak penangkapan, pengadilan, hingga eksekusi.  Sehingga jika ada switch face maka tentu akan ada kegemparan dimana ditemukan dua Yesus.

Lagi pula tidak ada keterangan dalam injil atau riwayat dari kalangan Israil bahwa Yesus yang tertangkap itu berteriak-teriak “Aku Yudas !!!…Yudas !!! ka!ian ke!iru menangkap !”.

Bahkan mengenai Yudas pasca penyaliban diriwayatkan bahwa ia sangat menyesal akan perbuatannya dan mati gantung diri…
(Matius 27:5) .

Mengenai riwayat yang konon berasal dari Injil Barnabas,
maka hal ini pun diragukan karena Barnabas sendiri termasuk yang melarikan diri jauh-jauh dari diri Yesus saat peristiwa penangkapan itu terjadi.

dari injil tidak menunjukan bahwa
TIDAK MENUNJUKAN YUDAS DI SERUPAKAN WAJAHNYA MENJADI YESUS
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu 

KEDUA DARI  SUNNATULLAH

setiap Nabi mendapatkan ujian masing-masing yang khas dari Allah.
Nabi Ibrahim dibakar,
Nabi Yusuf di buang ke sumur,
Nabi Yunus dibuang kelautan dan dimakan ikan,
Nabi Isa as DISELAMATKAN DARI PENYALIBPAN
Nabi besar kita pun sedemikian terkepung mara bahaya manakala terpojok di dalam sebuah gua sempit sedangkan kaki orang-orang yang ingin membunuhnya nampak di luar goa.

Namun semuanya diselamatkan oleh Allah, kesabaran para RASUL ALLAH dalam menghadapi ujian selalu mendatangkan pertolongan dari Allah,

Rasulullah saw adalah nabi yang paling banyak mendapatkan mara bahaya namun tidak pernah kita mendengar riawayat bahwa Allah telah menolong beliau saw dengan merubah wajah seseorang serupa dengan wajah beliau saw

Keterkaitan ujian dengan kejayaan sangat erat.
Sunnatullah telah berputar, bahwa tidak mungkin umat tegak, jaya kecuali
setelah berlalu dengan tahapan-tahapan ujian yang berbeda-beda
menghampiri mereka.
Dengan adanya ujian, Allah memilah antara yang kotor dan yang bersih.
ujian adalah sunnatullah yang berlaku pada umat muslim.

Allah berkehendak menguji orang-orang mukmin untuk menguji iman mereka,
yang selanjutnya setelah itu, mereka akan meraih kejayaannya di muka bumi.
Mengenai pemahaman ini juga datang dari lisan Imam Asy-Syafi’i.
dalam riwayat
Tepatnya ketika dia ditanya seorang laki-laki,
“Manakah yang lebih utama bagi seseorang dikokohkan (sukses) atau diuji?”
imam Asy-Syafi’i menjawab,
“Seorang tidak akan kokoh sampai ia diuji.
Karena itu Allah menguji:
Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad.
Ketika mereka bersabar, mereka menjadi kokoh.
Sampai tidak seorang pun menduga para nabi akan lepas dari rasa sakit,
BERIKUT KETERANGAN SINGKAT PERBEDAAN NABI DAN RASUL
1).Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian. 
2);Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman. 
3).Syari’at para rasul berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain bahwa para rasul diutus dengan membawa syari’at baru. 
4).Nabi yang pertama adalah Adam dan rasul pertama adalah Nuh. 
5).Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. 
Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.

ISA AS SEBAGAI rasul Ulul Azmi , yaitu rasul yang sabar dan tabah dalam mendakwahkan ajaran Allah 
sudah pasti allah akan menyelamatkan dari percobaan pembunuhan oleh kaumnya saat itu

pertanyaanya:
ada kah riwayat yang menjelaskan bahwa allah akan mengganti orang yang akan di uji keimanannya dengan di gantikan orang lain.?
jawabanya adalah:
jika Allah menolong dengan cara menggantikan ujian tersebut kepada diri orang lain ,maka bukan sang nabi yang menghadapi ujian tetapi justru orang lainlah yang mendapatkan ujian tersebut.

TAPI jika allah menyerupakan isa as  nampak seperti telah mati di tiang salib
maka kaum yahudi saat itu mengira isa as telah mati sehingga mereka tidak membunuhnya /menyalibnya
BACA kisah penyalibpan yesus /isa as
selengkapnya KLIK DISINI
 
kesimpulan dari  sunnatullah
TIDAK MENUNJUKAN YUDAS DI SERUPAKAN WAJAHNYA MENJADI ISA.AS
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu 

KETIGA DARI AL-QUR'AN  dan BAHASA PER KATA ,

Tujuan utama diturunkannya An-nisaa’: 157  adalah:
untuk membantah anggapan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa AS di kayu salib.

Bantahan ini sangat penting, karena orang-orang Yahudi menyangka bahwa apabila seseorang yang mengaku dirinya Nabi namun tidak dapat lolos dari usaha pembunuhan, maka dengan demikian telah membuktikan ia adalah bukan seorang Nabi

Bantahan Al-Qur’an tentang disalib dan matinya Nabi Isa AS/Yesus ternyata secara tidak langsung mengganggu ajaran pokok agama Kristen tentang penebusan dosa.

disebutkan dalam ayat:

     ﻭَﺑِﻜُﻔْﺮِﻫِﻢْ ﻭَﻗَﻮْﻟِﻬِﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﺑُﻬْﺘَﺎﻧًﺎ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ ‏( 156 ‏)
 
   ﻭَﻗَﻮْﻟِﻬِﻢْ ﺇِﻧَّﺎ ﻗَﺘَﻠْﻨَﺎ ﺍﻟْﻤَﺴِﻴﺢَ ﻋِﻴﺴَﻰ ﺍﺑْﻦَ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﻗَﺘَﻠُﻮﻩُ ﻭَﻣَﺎ ﺻَﻠَﺒُﻮﻩُ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﺷُﺒِّﻪَ ﻟَﻬُﻢْ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺧْﺘَﻠَﻔُﻮﺍ ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻔِﻲ ﺷَﻚٍّ ﻣِﻨْﻪُ ﻣَﺎ ﻟَﻬُﻢْ ﺑِﻪِ ﻣِﻦْ ﻋِﻠْﻢٍ ﺇِﻻ ﺍﺗِّﺒَﺎﻉَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﻭَﻣَﺎ ﻗَﺘَﻠُﻮﻩُ ﻳَﻘِﻴﻨًﺎ   ‏( 157 ‏)

  ﺑَﻞْ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﺰِﻳﺰًﺍ ﺣَﻜِﻴﻤًﺎ

Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka:

“Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”,
padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.   Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .”
(QS. An-Nisa’: 156-158)

KITA TELUSURI AYAT TERSEBUT DALAM.BAHASA PER KATA
bahasa perkataan syubbiha lahum bukan berarti Nabi Isa disamarkan (diganti) dengan orang lain,

hal ini tidak tepat karena sebelum lafad syubbiha tidak disebut nama seseorang yang telah diserupakan dengan nabi Isa,

padahal disini ada lafad syubbiha yang majhuwl dan dalamnya ada damir mufrad yang mustatir.

Dan menurut hukum nahwu damir itu harus terdahulu sebutannya dengan lafad atau makna atau hukum.

Oleh Syafiq Hasyim Sejarahwan dan sosiolog Muslim,
Ibn Khaldun pernah berkata,
“Dengan ilmu nahwu dasar-dasar syariah menjadi tampak jelas.
UNTUK MENGETAHUI ilmu  NAHWU
KLIK DISINI

Dan apabila nabiul fa’il kata syubbiha disebutkan maka itu akan berarti bahwa Nabi Isa lah yg diserupakan wajahnya menjadi rupa orang lain,
bukan orang lain yang diserupakan menjadi wajah nabi Isa.

Dalam memahami  Surat 4: 157-158 tersebut sebagaimana saya kutip dari   Quran Terjemah dan Tafsir Oleh Maulana Muhammad Ali adalah sbb:

“Wa qoulihim inna Qotalnal masiikha ‘isa ibnu maryama rasulullah, WAMA QOTALUUHU, WAMA SHOLABUUHU WALAKIN SYUBBIHALAHUM”

artinya, “Dan karena ucapan mereka (Kaum Yahudi), Sesungguhnya kami telah membunuh Isa bin Maryam, Utusan Allah. Mereka (kaum Yahudi) tak membunuh Dia (Isa Ibnu maryam), dan tak menyebabkan dia (Isa Ibnu Maryam) mati pada kayu palang, melainkan ditampakkan kepada mereka (kaum Yahudi) seperi demikian adanya (seolah-olah benar-benar telah mati).

Selanjutnya,
“Wainnaladzii nakhtalafuufiihi lafii syakkimminhu, maalahum bihii min ‘ilmin illat tiba’adz dzonn, wama qotaluuhu yaqiinan”

artinya “Sesungguhnya orang-orang (kaum Yahudi dan kaum Nasrani) yang berselisih tentang itu (peristiwa tentang penyaliban Isa ibnu Maryam yang telah dilakukan oleh kaum Yahudi) mereka berada dalam kebimbangan.
Mereka tak mempunyai penggetahuan tentang itu (masalah hidup dan matinya Isa Ibnu Maryam pada kayu palang) selain hanya mengikuti dugaan, dan mereka (kaum Yahudi) tak membunuh dia (Isa Ibnu Maryam) dengan yakin”. (Tolong diingat di sini tidak ada kata ganti yang digunakan untuk orang lain/orang ketiga, tetapi kepada mereka kaum yahudi dan Isa Ibnu Maryam)

Ayat 158 :
”Bal RAFA’AHU llahu ilaiih, wa kaanallahu ‘azizan khakiiman”,
artinya “Tidak, Allah mengangkat dia (Isa Ibnu Maryam) ke hadapan-Nya,
dan Allah itu senantiasa yang Maha Perkasa, Yang Maha Bijaksana”.

kesimpulan dari al Qur'an bahasa per kata 
TIDAK MENUNJUKAN YUDAS DI SERUPAKAN WAJAHNYA MENJADI ISA.AS

Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu   

DARI BAHASA PERKATA DALAM AL QUR'AN DAN KETERANGAN INJIL

Kandungan ayat Qur’an  tersebut dengan terjemahan kata perkata dapat ditafsirkan sebagai berikut,

Kalimat “Ma-shalabuuhu” ini sama sekali tidak mendustakan peristiwa di “salib” kannya Isa Ibnu Maryam pada kayu SALIB, dan memang benar demikian pula adanya yang tercatat dalam Al-Kitab, ataupun dalam sejarah yang diakui oleh banyak kalangan,

dalam ayat ini terdapat pada tulisan huruf kapital “ Syubbiha ” dan “ Rafa’a ”, kata Syubiha (menurut Lane Lexicon) memiliki arti: 1. Ia dibuat seperti itu, atau dibuat menyerupai itu, atau 2. Perkara itu dibuat samar-samar atau kabur, dan menurut Kitab Ruhul Ma’ani kata Syubbiha lahum bermakna perkaranya menjadi bimbang dan ragu bagi mereka.

ISA AS DISEBUTKAN YESUS DALAM BIBLE

akan tetapi kata “Salib” yang berarti sebuah tindakan pembunuhan yang sangat terkenal,  yaitu sebuah bentuk pembunuhan terhadap seseorang dengan cara dipaku dan digantungkan pada kayu salub hingga orang tersebut meninggal
INI TIDAK TERJADI PADA DIRI YESUS hingga beliau benar-benar meninggal dunia ,
atau dengan kata lain memang benar peristiwa tersebut benar-benar terjadi, yakni Isa Ibnu Maryam benar-benar dipaku dan digantung pada kayu palang akan tetapi tidak membuat beliau sampai meninggal dunia.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi ?,
hal ini dapat dipahami dengan beberapa alasan yakni:
1. Beliau hanya disalibkan selama kurang lebih tiga jam (Markus 15:25; Yahya 19:14) padahal kematian ditiang salib membutuhkan waktu yang lama.

2. Yesus disalibkan bersama-sama dengan dua orang penjahat, dan pada saat diturunkan dari tiang salib, kedua penjahat tersebut masih hidup sehingga Jelas penyaliban tersebut belum menyebabkan kematian beliau.

3. Kedua penjahat tersebut dipatahkan kedua kakinya untuk membunuhnya, akan tetapi tidak demikian dengan Yesus (Yahya 19:32-33).

4. Yesus ditusuk lambungnya oleh prajurit romawi dengan tombak dan masih mengeluarkan air dan darah.

5. Pontius Pilatus tidak percaya kalau Yesus sudah wafat secepat itu (Markus 15:44)

6. Yesus tidak dikubur seperti kedua penjahat tersebut, akan tetapi diserahkan kepada muridnya Yusuf Annajr, dan dirawat dengan rempah-rempah dan diselimuti dengan kain (Kain kaffan Turin) lalu disimpan dalam gua batu, dan pada hari ketiga telah bangkit.
(berarti yesus hanya pingsan saja dan siuman pada hari ketiga,)

KESIMPULAN DARI BERBAGAI PENELITIAN DAN BUKTI BUKTI :
INJIL ,BAHASA PER KATA AL-QUR'AN DAN SUNNATULLAH  ADALAH :
Adapun cerita bahwa
jika yang disalibkan adalah seseorang yang diserupakan dengan Isa, sama sekali tidak berdasarkan Qur’an dan bertentangan dengan kenyataan sejarah.dan sunnatullah

Oleh karena itulah orang-orang yang memegang faham ini tentang yudas yang di salibkan  tidak dapat menemukan jawaban atau hal yang terang benderang mengenai riwayat “perjuangan”  Nabi Isa a.s.  SEBAGAI rasul Ulul Azmi

Dan jika riwayat yang ber pendapat yudas adalah orang yang di serupakan dengan wajah isa al masih ini diterapkan maka akan banyak kegelapan akan sejarah Nabi Isa a.s.
sehingga bukan sang nabi yang menghadapi ujian namun justru yudaslah yang mendapatkan ujian tersebut


Karena kedua kaum yang berselisih tersebut yakni kaum Yahudi dan Nasrani sama sekali tidak mengenal cerita tersebut.
dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah
padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

Tetapi tidak disebutkan bagai mana  mengenai orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka?
sesuau firman allah:
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)  Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.  Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,

namun,yang TERPENTING bagi kami (islam) adalah nabi isa as  tidak disalib /di bunuh

riwayat menurut bible sendiri mengisahkan Yesus tidak mati di salib dan tidak di bangkit kan dari kematian  berarti iman Kristen jadi gugur semua,

sesuai dengan kekhawatiran Paulus :
1 Korintus 15
(17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

(18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.

(19) Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.



Orang-orang Nasrani yang masih saja mempercayai bahwa
Nabi Isa ‘alaihissalam (Yesus menurut mereka) sudah meninggal dalam keadaan tersalib, maka sungguh mereka telah tertipu

sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala telah menyelamatkan dan mengangkat beliau ke langit.
Dengan kehendak dan kemampuan-Nya,
Nabi Isa ‘alaihissalam masih hidup hingga sekarang, dan nanti di akhir zaman,
Allah subhanahu wata’ala akan menurunkan beliau kembali ke muka bumi
dalam rangka menjalankan syariat Islam sebagaimana yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, menyeru umat manusia untuk menauhidkan Allah subhanahu wata’ala , mengajak mereka agar beribadah dan sujud hanya kepada-Nya, serta menjauhkan mereka dari segala bentuk kesyirikan.

Demikianlah sejak awal mula diangkat menjadi rasul, sampai meninggalnya nanti setelah turun ke bumi,
Nabi Isa ‘alaihissalam senantiasa mengajak umat manusia agar beribadah hanya kepada Allah subhanahu wata’ala .

Nabi Isa ‘alaihissalam tidak akan pernah rela diibadahi dan dipertuhankan.
Nabi Isa ‘alaihissalam tidak pernah mengajak umatnya untuk menyembah beliau dan tidak pula mengajak umatnya agar sujud kepada ibundanya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya),
 “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman:  “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua sesembahan selain Allah?”  Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya).” (Al-Maidah: 116 )

Kalau Nabi Isa ‘alaihissalam menyaksikan keyakinan dan kehidupan beragama orang-orang Nasrani sekarang, pasti beliau akan mengingkarinya dan akan menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

Allah subhanahu wata’ala berfirman
(artinya), “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putra Maryam”,
padahal Al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, beribadahlah kepada Allah Rabbku dan Rabb kalian semua.” (Al-Maidah: 72 )

Allah subhanahu wata’ala juga berfirman
  (artinya), “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali sesembahan Yang Esa.  Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (Al-Maidah: 73 )

Allah subhanahu wata’ala juga berfirman
(artinya), “Orang-orang Yahudi berkata:  “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putera Allah.” Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?” (At-Taubah: 30 )

Ketika turun ke muka bumi ini,
Nabi Isa ‘alaihissalam akan berjuang bersama kaum muslimin untuk
menegakkan syariat Islam dan memerangi kekufuran dan syiar-syiarnya.

Beliaulah yang akan membunuh Dajjal, menghancurkan salib yang merupakan simbol kebesaran dan syiar kaum Nasrani, membunuh babi-babi, dan beliau tidak menghendaki apapun dari orang-orang kafir melainkan mereka harus masuk Islam, karena jizyah
(upeti) sudah tidak berlaku lagi.

Hal ini sebagaimana yang telah diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :
 Demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya (Demi Allah),
sungguh telah dekat saatnya Isa putra Maryam turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil
(yang menjalankan syariat ini),
ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, meletakkan (tidak memberlakukan) jizyah, dan harta akan melimpah sampai-sampai tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.”

( Muttafaqun ‘Alaihi)
Wallahu a’lam bish shawab.





PAULUS

 ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ

Kali ini saya akan mengulas tentang
PAULUS

Paulus adalah oknum yang paling berjasa dalam pembentukan dogma ajaran Kekristenan. Sebagai tokoh yang merupakan fondasi utama agama Kristen,
bahkan dapat dilihat dalam Bible sendiri terdapat 14 surat Paulus yang dikirim kepada jemaat untuk memperkokoh doktrinnya.
Surat-surat Paulus yang mengandung kisah dan doktrinnya mendominasi tempat dalam Perjanjian Baru.
Bandingkan dengan kisah Yesus yang hanya dicatat dalam 4 kitab Kanonik, itupun diantaranya hanya mengulang kisah yang sama antara penulis kitab Kanonik tentang kelahiran sampai penyaliban Yesus,
hanya saja ada perbedaan versi yang menimbulkan beberapa kontradiksi.
Bahkan 17 tahun kisah Yesus dalam Bible hilang.

Sebelum membahas lebih jauh,
mari kita ketahui siapakah Paulus dari Tarsus ini.
Awalnya Paulus adalah penganut hukum Taurat yang fanatik menurut pengakuannya.
Filipi 3:6
tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.

Berkenaan dengan ilmu yang dimiliki oleh Paulus, dia mengaku terus terang bahwa dia berutang budi kepada orang-orang bodoh, orang-orang bijak, dan kepada filosof-filosof yang secara khusus ditujukan kepada orang Yunani.
Roma 1:14
Aku berhutang baik kepada orang Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang yang tidak terpelajar.

Dengan demikian, tergabung dalam dirinya dua pengaruh :
Pertama:
pengaruh didikan berdasarkan hukum Taurat yang kuat dari keluarganya.
Kedua:
pengaruh kebudayaan Yunani yang mempengaruhi masyarakat dikota itu.

Dua pengaruh tersebut sangat menentukan kehidupan Paulus nanti sebelum dan sesudah dia mengaku rasul.

Mengenai Paulus, dia bukanlah orang Nazareth dan bukan pula orang Yerusalem.
Hal ini membuktikan bahwa sejak kecil Paulus tidak pernah berhubungan dengan lingkungan Yesus.

Semasa hidupnya Paulus tidak pernah bertatap muka dan berhubungan langsung dengan Yesus. Paulus bukanlah murid Yesus juga bukan pengikutnya baik di Yerusalem atau di Nazareth. Bahkan sebaliknya justru Paulus merupakan musuh dari pengikut-pengikut Yesus dan bertindak kejam sekali terhadap mereka, dia mengambil peranan penting dalam menganiaya orang-orang Nasrani generasi awal.

Banyak orang Nasrani dipenjarakannya, dianiaya dalam rumah sembahyang, dan dipaksa menyangkal Yesus.
Paulus juga menyetujui pembunuhan terhadap orang Nasrani karena dia memandang para pengikut Yesus hanya sebagai ancaman agama dan politik terhadap negara.
Oleh karena itu, dia menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat pedih dan mengusir mereka baik didalam ataupun diluar Yerusalem (Al-Quds).

Kisah Para Rasul 8:3 
Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.

Galatia 1:13
Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.
I Korintus 15:9
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

Nasrani generasi awal yang dimaksud bukanlah yang menuhankan Yesus atau mengakui Yesus sebagai Tuhan,
melainkan yang berpendirian tetap bahwa Yesus hanyalah utusan Allah.
Dimana setelah munculnya Kekristenan Paulus yaitu Trinitarian,
Nasrani pertama tersebut akrab dikenal sebagai kaum Unitarian.
Dan setelah melalui keputusan Konsili Nicea 325 M dimana didominasi kaum Trinitarian, kaum Unitarian tersebut kemudian ditangkap, disiksa, dibunuh, dan dianggap sesat karena mempertahankan ajaran Tauhidnya.

• Nubuat Penyesatan Paulus
Banyak dalam nubuat Yesus mensinyalir kepada muridnya agar selalu "waspada" terhadap berbagai bentuk penyesatan.
Matius 7:15
Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Pertanyaannya:,
apakah Paulus adalah "serigala"?
Jawabannya tentu ya!
Semua Kristiani sendiri mengetahui bahwa sebelum Paulus mengaku rasul, dia adalah penganiaya pengikut Yesus sampai mati, ganas, tanpa batas, dan penghujat
(Filipi 3:6;  Kisah Para Rasul 8:1-3; 22:4-5; 26:10-11;  Galatia 1:13; I Timotius 1:13; 
I Korintus 15:8-9Kisah Para Rasul 9:1-2).

Setelah pengakuan Paulus bahwa dia diangkat menjadi rasul,
lalu apakah yang terjadi dengan ajaran Yesus?
Benarkah Paulus melestarikan ajaran Yesus atau malah merusak ajaran Yesus?
Jawaban dari pertanyaan ini sangat menentukan.
Tanpa ada niat untuk memvonis tanpa dasar,
lihatlah perbedaan-perbedaan pokok ajaran Yesus dan ajaran Paulus berikut :
1). Yesus tidak pernah membicarakan tentang "dosa warisan".
Yesus mengajarkan anak-anak itu suci dan empunya kerajaan sorga:
Markus 10:14
Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Perjanjian Lama secara eksplisit membantah adanya dosa waris:
Ulangan 24:16
Jangan ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.  Yehezkiel 18:20 Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.
Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.

Sebaliknya ini merupakan ajaran Paulus:
Roma 5:12
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

2). Yesus tetap mengakui legitimasi "Hukum Taurat" berlaku bagi para pengikutnya: Matius 5:17-19 5:17
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:19
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Sementara Paulus berpendapat :
Hukum Taurat sudah diganti dengan "Iman kepada penyaliban Yesus" dalam rangka menebus dosa manusia:
Galatia 2:16
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.
Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat.
Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.

Dengan demikian, menurut Paulus, syariat Tuhan tidak berlaku lagi.
Padahal Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan oleh umatnya sesuai perkataan Yesus sendiri.

2). Yesus mengajarkan Tauhid:
Matius 4:10
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Markus 12:29
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Yohanes 17:3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Sedangkan Paulus mengangkat Yesus sebagai Tuhan:
I Korintus 8:6
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

Dan masih banyak lagi pertentangan antara ajaran Yesus dengan Paulus.
Ajaran Yesus dan Paulus mustahil dapat didamaikan selagi manusia bersikeras pada prinsip salah alias tidak jujur untuk mengakui kesesatan dan kelemahan tulisan Paulus.

Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit diantara orang mati maka ia akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus/Kristen,
Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan dibandingkan dengan Tuhan Allah.

Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang lebih menonjolkan Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
Agaknya dasar dari pokok ajaran diatas sudah cukup mewakili karena masih banyak nubuat-nubuat yang disampaikan Yesus untuk selalu "waspada"

yang akan dibahas selanjutnya.
Dapat dilihat realitasnya ajaran Kristen dewasa ini lebih dekat kepada doktrin yang dikembangkan Paulus dan sangat jauh dari ajaran Yesus yang murni.
Jika pertanyaannya dikembalikan apakah Paulus melestarikan ajaran Yesus atau malah merusak ajaran Yesus?
Atau sederhananya benarkah Paulus serigala berbulu domba itu?
Biar diri anda sendiri yang menjawabnya

Nubuat Yesus lainnya dapat dilihat dalam ayat-ayat berikut:
Matius 24:4-5
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
Markus 13:5-6
Maka mulailah Yesus berkata kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
Lukas 21:8
Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku
dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.


Yesus memperingati muridnya agar waspada terhadap penyesat yang akan datang atas nama Yesus serta mengaku dan berperilaku seakan sebagai mesias.

Redaksi Lukas mencatat bahwa saatnya sudah dekat.
Dalam surat Paulus memang tidak ada ayat yang secara eksplisit mengatakan Paulus mengaku sebagai mesias,
tapi mengingat sepak terjang Paulus dalam mengaku rasul untuk membengkokkan ajaran Yesus serta memutarbalikkannya lantas meracik ajaran baru dengan modal itu, maka sangat pantas Paulus dikatakan "penyelamat" bagi jemaat Kristen.

Yang jelas bukan ajaran Yesus karena Kristen adalah produk buatan Paulus.
Kisah Para Rasul 11:26
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang.
Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Dogma keselamatan yang diyakini Kristiani semuanya hanya berdasarkan inisiatif Paulus belaka, bukan jalan yang diperkenankan Yesus untuk memporoleh hidup yang kekal.
Simaklah cara Paulus menguatkan statusnya.
Mulanya Paulus mengaku diangkat sebagai rasul dan
mulai mengirimkan surat kepada jemaat:
Roma 1:1
Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.

Paulus kemudian memaksakan kehendaknya untuk diakui sebagai rasul:
I Korintus 9:1-3 
9:1
Bukankah aku rasul?
Bukankah aku orang bebas?
Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?
Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan?
9:2
Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul.
Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku.
9:3
Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku.

Terlihat jelas dalam keadaan terdesak atas tuduhan orang Korintus terhadap dirinya, membuat Paulus berargumen:
"Bukankah aku adalah rasul?".
Secara filosofis makna kalimat ini mengandung unsur kesombongan sekaligus kekhawatiran dan ketakutan terbongkarnya rahasia bahwa dia bukanlah seorang rasul.

Setelah statusnya membaik dalam masyarakat,
Paulus mulai membanggakan diri dan ingin derajatnya disandingkan dengan rasul lain bahkan lebih:
II Korintus 11:5
Tetapi menurut pendapatku sekitpun aku tidak kurang dari pada rasul-rasul yang tak ada taranya itu.
II Korintus 12:11
Sungguh aku telah menjadi bodoh; tetapi kamu yang memaksa aku. Sebenarnya aku harus kamu puji. Karena meskipun aku tidak berarti sedikit pun, namun di dalam segala hal aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu.

Seperti yang kita lihat bahwa Paulus mengakui kebodohannya secara terang-terangan, meskipun demikian dia berusaha untuk mendapatkan simpati dan pujian dari masyarakat.  Seiring statusnya makin menanjak, lalu apa yang terjadi?
I Korintus 4:15-16
Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa.
Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!

Perhatikan kalimat "Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu", secara tersirat Paulus mengatakan bahwa dia sama dengan Yesus dan mengatakan dia adalah "bapa" bagi pengikutnya.

Ayat ini secara implisit merupakan pengakuan bahwa Paulus setara dengan Yesus dan juga Bapa yang di surga, dengan kata lain, Paulus telah mengaku sebagai tuhan!


Padahal Yesus sendiri telah mewasiatkan kepada umatnya bahwa hanya ada satu Bapa, yaitu Dia yang di surga:
Matius 23:9
Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.

Frase "Bapa" disini sendiri bermakna oknum yang harus ditaati dan dipatuhi, yang hanya merujuk kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena frase "Anak-Anak Allah" menurut alkitab itu sendiri bermaknya seoarang hamba, yang taat, patuh dan tunduk kepada Tuhan Allah.

Peringatan-peringatan Yesus tentang seorang penyesat yang sudah sangat jelas tersebut bahkan tidak disadari oleh umat Kristen

Paulus juga menyuruh orang-orang untuk mengikuti teladannya, bukan teladan Yesus. Teladan apa yang mungkin dapat ditiru dari pribadi Paulus?

Paulus adalah seorang pendusta:
Roma 3:7
Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya,
mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
Filipi 1:18
Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita.

Secara jujur Paulus mengakui bahwa dia berdusta atas nama Allah dan Yesus, meskipun begitu dia tetap saja memberikan alasan-alasan yang tidak mendukung dalam membela diri.

Paulus bersifat bunglon dan munafik:
 I Korintus 9:20-22 
9:20
Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.
9:21
Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.
9:22
Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.

Dalam meluluskan usahanya, Paulus melakukan berbagai cara yang egoistis atau mau menang sendiri.
Terlihat dalam suratnya Paulus menjadi apa saja untuk beradaptasi kepada masyarakat agar mendapatkan banyak pengikut.

Dari sini dapat dideteksi bahwa Paulus bukanlah seorang rasul.
Dalam kondisi apapun, seorang rasul dan nabi tidak mungkin melakukan yang seperti Paulus lakukan dalam membuat orang-orang percaya kepadanya.

Seorang rasul dan nabi dari Allah
sewaktu dihadapkan pada umatnya yang masih kafir, tidak mungkin mau ikut-ikutan atau pura-pura kafir untuk menjadikan kaumnya sebagai pengikutnya.  Tidak mungkin seorang rasul dan nabi sewaktu diutus kepada kaum penyembah berhala, malah turut menjadi penyembah berhala juga.

Seorang rasul dan nabi dari allah
dalam menyebarkan ajaran Allah melalui cara transparan untuk mengenalkan ajarannya walaupun awalnya dia dimusuhi. Seorang rasul akan mengenalkan ajaran tersebut dengan intensif tanpa metode "bunglon" seperti yang dilakukan Paulus.

Dari sini jelas bahwa Paulus bukanlah rasul pembawa ajaran yang benar, 
karena yang dia lakukan hanyalah berusaha merekrut pengikut sebanyak-banyaknya, menjadi segala-galanya agar orang-orang mau mendengar perkataannya yang menipu.

Secara terang-terangan Paulus mengakui kelicikannya:
II Korintus 12:16
Kendatilah bagitoe, maka tiada akoe ini mendatengken tanggongan sama kamoe, melainken sebab akoe berakal, akoe soedah menangkap kamoe dengan tipoe.
(Alkitab versi Klinkert 1863 http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=47&c=12&version=kl_1863&lang=indonesia&theme=clearsky)
II Korintus 12:16
Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya. (Translate)

Bahkan pada saat ia berada dalam keadaan genting, terdesak karna ia hendak dibunuh, tipu daya Paulus pun malah semakin menjadi-jadi:
Kisah Para Rasul 22:25
Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?"
22:26
Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya: "Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum."
22:27
Maka datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata: "Katakanlah, benarkah engkau warganegara Rum?" Jawab Paulus: "Benar

Paulus mengaku berkebangsaan Rum saat ia terdesak dan hendak dihukum, padahal sebelumnya ia mengaku berasal dari Tartus:
Kisah Para Rasul 21:39
Paulus menjawab: "Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia; aku minta, supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu."

Pada intinya apa yang ingin ditekankan Yesus dalam nubuatnya adalah waspadalah terhadap penyesatan.
Sebelumnya telah diketahui bersama tentang perbedaan ajaran Yesus dan Paulus, walaupun telah jauh melangkah, kita belum selesai membahas penyesatan yang dilakukan Paulus dan kerasulan palsunya.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, dalam diri Paulus tergabung dua pengaruh, yaitu pengaruh Hukum Taurat dan pengaruh kebudayaan Yunani (Heleneisme).
Dalam babak inilah pengaruh filsafat Yunani bekerja dalam mengembangkan ajarannya. Aliran filsafat Yunani yang sangat berpengaruh saat itu ialah aliran STOA yang pantheistis menganggap Tuhan dan makhluk merupakan suatu kesatuan sedzat atau satu substansi dan hanya berbeda dalam penglihatan bentuk.

Tetapi walaupun Paulus ikut andil dalam menyebarkan aliran STOA, ia juga secara terang-terangan menyindir orang-orang kristen yang menganut paham tersebut, yaitu dengan menyamakan Allah dengan manusia (yesus).

Paulus sebut mereka adalah orang-orang BODOH walaupun orang-orang kristen tidak menyadari:
Roma 1:21
Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
1:22 
Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
1:23
Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia (yesus) yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
1:24
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
1:25
Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk (yesus) dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.
1:26
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
1:27
Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
1:28
Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah (dan lebih memilih untuk menuhankan makhluk), maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
1:29
penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. 1:30 Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua,
1:31
tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan.
1:32
Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.

Bahkan Paulus juga mengakui bahwa dirinya dan para pengikutnya hanyalah orang-orang bodoh yang berkeyakinan:
II Korintus 11:17
Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah.
I Korintus 4:10
Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.

Sangat mengherankan hingga saat ini umat Kristen tetap mempertahankan bahwa Yesus adalah Tuhan dan juru selamat sebagai wujud penjelmaan tuhan dalam bentuk manusia tanpa memahami dari mana asal-usul rumus ketuhanan tersebut.
Padahal secara terang-terangan Paulus menyindir orang-orang Kristen sebagai orang yang BODOH.
Filipi 1:18
Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga,
Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,

Bila dilihat dalam surat-suratnya,
Paulus adalah sosok manusia yang terlalu banyak berbuat dosa,
hidupnya penuh hawa nafsu,

Padahal dia tahu bahwa hukum Taurat meneliti segala bentuk dosa walau sekecil-kecilnya. Harapan masuk sorga berdasarkan amal perbuatan sebagaimana ajaran Taurat baginya sudah putus.

Selain itu walaupun pengetahuannya dalam tapi kehidupan duniawinya berantakan, dia tidak memliki istri dan tubuhnya lemah akibat kurang sehat.
Keputus asaan ini berkecamuk dan menghantuinya.

Dalam komplikasi jiwa yang seperti itulah Paulus mempelajari riwayat Yesus dari kelahiran, penyaliban, sampai kebangkitannya.
Kemudian dirumuskannya dengan tafsiran secara filosofis pantheistis aliran STOA.
Dari sini Paulus menemukan jalan keluar dari komplikasi jiwanya sendiri.

Dia merumuskan bahwa semua manusia terbelenggu dalam rantai dosa yang tidak terhindarkan, sehingga dibutuhkan pengorbanan juru selamat yang dia rumuskan melalui kematian Yesus dikayu salib sebagai penebus dosa manusia.

Maka dari itu dosa dan amal tidak penting lagi asal mempercayai rumus penebusan dosa Yesus ciptaan Paulus.
Hukum Taurat pun juga tidak berlaku dan dianggap kutuk.
Galatia 3:13
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Dengan semangat, dogma penebusan dosa yang dirumuskan Paulus tersebut atas dasar filosofis Yunani, yang bagi Paulus merupakan obat bagi kejiwaannya sendiri, dimasukkan dalam ajaran barunya Kristen dan merasa bahwa apa yang dirumuskannya ini harus pula diyakini dunia.

Dalam surat-suratnya dapat kita lihat bagaimana Paulus dengan segala keahliannya membangun, membentuk, dan mengembangkan agama sendiri (Kristen) di luar kode etik institusi keagamaan Yahudi.

Kita dapat melihat bagaimana Paulus telah memutarbalikkan ajaran Yesus yang pada dasarnya Tauhid menyembah kepada Allah Yang Maha Esa menjadi sebuah agama filosofis yang dikembangkan dengan berbagai dogma berdasarkan inisiatif dan pengetahuannya dalam kebudayaan Yunani.

• Paulus Dan Farisi
Sinyalir Yesus lainnya kepada pada murid untuk waspada adalah waspada terhadap orang Farisi.
Matius 16:6-12 
(16:6)
Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
(16:11)
Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
(16:12)
Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.

Lukas 12:1
Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
Markus 8:15
Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."

Dalam banyak tempat di Bible,
Yesus senantiasa mengecam orang Farisi
Matius 23:13-29 
(23:13)
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
(23:14)
[Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]
(23:15)
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
(23:23)
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
(23:25)
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
(23:26)
Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
(23:27)
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
(23:29)
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh.

Dari kecaman-kecaman Yesus diatas, dapat diketahui bahwa golongan orang Farisi adalah seorang yang munafik, menyesatkan seseorang masuk kedalam kerajaan sorga, bersifat penipu, memasukkan seseorang dalam ajaran yang menuntun keneraka dan memperburuk orang tersebut, mengabaikan hukum penting Taurat, tampak manis diluar tapi pribadi dirinya rusak, dalamnya penuh dengan kebusukan, memberhalakan nabi dan orang saleh, serta lain sebagainya.

Kemunafikan orang Farisi terlihat dalam alur kisah berikut:
Matius 15:1-9 
(15:1)
Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata:
(15:2)
"Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."
(15:3)
Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
(15:4)
Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
(15:5)
Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
(15:6)
orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.
(15:7)
Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:8)
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9)
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."  Bahkan dalam ayat diatas, nubuat Yesaya secara khusus ditujukan kepada orang Farisi.

Yohanes pun ikut dalam mengecam orang Farisi sebagai keturunan ular bludak:
Matius 3:7
Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Dalam Bible,
orang Farisi adalah orang yang paling keras kepala dalam kesesatan, keras menentang ajaran Yesus serta tidak percaya mukjizatnya dan sering mempertanyakan apa yang diajarkan Yesus dengan nada sombong mengejek.

Terlihat dalam Bible orang Farisi banyak mencobai Yesus
Matius 12:38
Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu."
Matius 12:39
Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.

Matius 22:15
Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
Matius 22:18
Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?
Yesus mengetahui kebusukan dalam hati orang Farisi,

itulah mengapa dalam Bible Yesus selalu mengecam orang farisi sewaktu berhadapan dengan mereka melalui perkataan angkatan jahat tidak setia, munafik, dan lain sebagainya.

Begitu juga sewaktu Yesus mengusir setan dari orang yang kerasukan,
bagaimanakah tanggapan orang Farisi?
Matius 9:34
Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan."  Orang Farisi pun bersekongkol membunuh Yesus:
Matius 12:14
Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia.

Lantas apa korelasinya orang Farisi dengan Paulus?
Sangat berkorelasi karena Paulus mengaku sebagai orang Farisi.
Kisah Para Rasul 23:6
Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: "Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati."
Filipi 3:5
disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,

Paulus adalah seorang Farisi, 
dan seperti dipaparkan diatas bahwa orang Farisi adalah seorang yang munafik, menyesatkan seseorang masuk kedalam kerajaan sorga, bersifat penipu, memasukkan seseorang dalam ajaran yang menuntun ke neraka dan memperburuk orang tersebut, mengabaikan hukum penting Taurat, tampak manis diluar tapi pribadi dirinya rusak, dalamnya penuh dengan kebusukan, memberhalakan nabi dan orang saleh.

Jelas ciri ini semua adalah peran sebagai Paulus sebelum dan setelah dia mengaku rasul. Telitilah satu persatu ciri tersebut secara nyata merupakan pribadi Paulus yang berperan dalam membangun dogmanya keagamaannya.

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa orang Farisi adalah orang yang paling keras kepala dalam menerima kebenaran, bahkan mukjizat yang ditunjukkan Yesus dihadapan mereka hanya dijadikan bahan olokan bahwa itu merupakan pekerjaan sihir dan setan.

Bagaimana dengan Paulus yang pada dasarnya tidak pernah bertatap muka dengan Yesus secara langsung?

Yesus sudah mensinyalir sebelumnya untuk waspada terhadap orang Farisi terutama kemunafikannya.

Disaat ada orang Farisi mengaku bertobat, tiba-tiba mengaku diangkat sebagai rasul, haruskah kesaksiannya dipercaya dimana apa yang dia lakukan bukanlah menegakkan ajaran Yesus tapi justru merusaknya besar-besaran seperti yang dipaparkan sebelumnya?
Bahkan Yohanes pun tidak menerima baptis bagi orang
Farisi: Matius 3:7
Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak.
Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Sebelumnya dikatakan bahwa Paulus adalah sosok yang terlalu banyak dosa, s
ingkatnya dia meracik dogma sendiri untuk menghilangkan komplikasi jiwanya terhadap ketakutan dari dosa.
Yaitu dengan mengatakan semua manusia ternoda dosa waris, kemudian menjadikan Yesus sebagai kambing hitam penebus dosa.

Pertanyaannya,
dapatkah Paulus melarikan diri dari murka yang akan datang dengan dogma sesat seperti itu?
Dapatkah seorang Paulus yang adalah Farisi keturunan ular bludak bebas dari dosanya dengan pengajaran dan keagamaan sesat yang dianutnya?

Yesus berkata:
Matius 5:20
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Secara eksplisit Yesus menyuruh untuk menghindari kehidupan keagamaan orang Farisi. Karena siapa yang kehidupannya keagamaannya tidak lebih baik dari orang Farisi, tidak akan masuk dalam kerajaan sorga dengan kata lain jalurnya ke Neraka.

Ironisnya Kekristenan justru dibangun oleh seorang Farisi yaitu Paulus dimana pengikutnya (Kristen) selalu menuruti perkataan Paulus.

Bagaimana mungkin hidup keagamaan lebih baik dari orang Farisi kalau omongan orang Farisi tersebutlah yang dituruti dan diimani?

Dalam nubuat Yesaya,
Yesus menyampaikan secara khusus kepada orang Farisi nubuat tersebut:
Matius 15:7-9
Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

Apakah nubuat ini belum cukup jelas bagi Kristiani bahwa yang dimaksud dalam nubuat tersebut adalah Paulus dan ajarannya Kristen?
Beribadah dengan ajaran dari perintah manusia!

Sejauh ini masihkah Kristiani mengakui kerasulan Paulus?
Selama hidupnya Yesus sama sekali tidak pernah berhubungan baik dengan orang Farisi, Yesus sangat membenci orang Farisi dapat dilihat dari kecamannya terhadap orang Farisi, begitu juga sebaliknya.

Sangat irasional jika dikemudian hari Yesus malah menunjuk orang Farisi sebagai pelanjut ajarannya, padahal jelas Yesus menyuruh waspada terhadap kemunafikan dan buah dari penyesatan orang Farisi.
Dan terbukti Paulus sama sekali tidak menegakkan ajaran Yesus.

Yesus pun menubuatkan berbagai penyesatan orang Farisi yang jelas mengarah ke diri Paulus, yang manakah Kristiani harus percaya,
nubuat Yesus atau kesaksian Paulus yang adalah Farisi ini?

Jika Paulus benar adalah rasul, sudah pasti dia dinubuatkan oleh Yesus sebagai pelanjut ajarannya.
Bahkan seharusnya nubuatnya ada dalam Perjanjian Lama, pasalnya dalam keyakinan Kristen Paulus adalah tokoh rasul terbesar.

Tapi nyatanya tidak ada, hanya nubuat penyesatanlah yang secara terang-terangan mengarah kepada Paulus menunjukkan dia adalah rasul palsu.

Sekali lagi, setelah melangkah sejauh ini, masihkah kerasulan Paulus yang diangkat oleh dirinya sendiri dapat dipertahankan?

• Pengakuan Kontroversial Paulus
Masih banyak dalam surat-surat Paulus berbagai perkataan dan pengakuan kontroversial terkait dirinya dan ambisinya meniadakan ajaran Yesus yang tidak akan habis dibahas disini.

Paulus memang sosok yang sangat kontroversial, sebelum dan sesudah dia mengaku rasul, dalam suratnya tidak habis berbagai pengakuan yang mustahil dipercaya.

Salah satunya adalah pengakuannya berikut:
Galatia 1:15-16
Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi,
maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;

Dalam surat Galatia diatas, Paulus mengatakan bahwa dia telah dipilih Tuhan untuk memberitakan Kristus sejak dalam kandungan.
Pertanyaannya,
jika memang Paulus telah dipilih sejak dalam kandungan, lalu mengapa dia terlahir bukan sebagai murid Yesus?
Mengapa Paulus dalam kehidupannya tidak pernah berhubungan dengan lingkungan Yesus sama sekali?
mengapa Paulus selama hidupnya malah menjadi penganiaya dan pembunuh jemaat pengikut Yesus?,
MENGAPA
KOK sangat bertolak belakang dengan pengakuannya bahwa dia telah dipilih sejak kandungan.

Ini ADALAH
merupakan pengakuan yang mustahil diterima mengingat latar belakang kehidupan Paulus.

Selain itu hal yang tidak mungkin jika Paulus telah dipilih sejak kandungan, bagaimana dia mengetahui dipilih jika masih dalam kandungan?

Semenjak kelahiran dia terdidik sebagai penganut Taurat dan kepercayaan pagan Yunani, dewasa dia bekerja sebagai penganiaya dan pembunuh jemaat, setelah mengaku rasul malah mengklaim dipilih Tuhan sejak dalam kandungan,
bukankah ini ADALAH pengakuan yang sangat tidak rasional dan tidak dapat diterima akal?

Satu-satunya yang rasional disini adalah ini merupakan pengakuan bohong dan dusta dari seorang rasul palsu yang suka berangan-angan.

Paulus adalah pemalsu yang suka berimajinasi, tidak heran melihat pengakuannya yang mustahil dipercaya itu.

Didalam kitab perjanjian lama, tuhan sendiri telah mewasiatkan kepada umatnya agar mengetahui ciri-ciri nabi palsu.
Diantaranya ialah sebagai berikut:
Ulangan 18:21
Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu:
Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN?

18:22
apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Dan terbukti sudah bahwa perkataan paulus diatas hanyalah bualannya belaka dan hanya berdasarkan imajinasinya.

Ciri lainnya ialah tuhan menjadikan nabi palsu tersebut mempunyai mukjizat, dengan tujuan demi menguji iman umatnya:
Ulangan 13:1
Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat,
13:2
dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya,
13:3
maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.
13:4
TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.

Selain itu didalam kitab perjanjian lama, tuhan juga mengharuskan menghukum mati nabi palsu tersebut
Dan mari kita simak kisah mukjizat paulus berikut ini:
Kisah Para Rasul 19:11
Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa,
19:12
bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

Saya rasa beberapa ciri diatas sudah sangat jelas merujuk kepada paulus, selain itu tuhan juga mengharuskan nabi palsu tersebut mendapat dihukum mati:
Ulangan 13:5
Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang menebus engkau dari rumah perbudakan--dengan maksud untuk menyesatkan engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
Ulangan 18:20
Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.

• Akhir Hidup Paulus

Sebagai sosok yang kontroversial, akhir kehidupan Paulus pun juga cukup kontroversial. Paulus pernah menubuatkan (lebih tepatnya mengimajinasikan) dalam suratnya bahwa Yesus akan turun, kemudian dia dan seluruh pengikutnya yang masih hidup akan diangkat bersama-sama dengan Yesus dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.
I Tesalonika 4:15-17 
4:15
Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
4:16
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

Dalam ayat tersebut Paulus mengatakan bahwa dia dan pengikutnya yang masih hidup tidak akan mati mendahului mereka pengikut Yesus yang telah meninggal sampai kedatangan Tuhan.

Paulus mengatakan mereka akan hidup sampai Yesus sendiri turun dari sorga dan mereka akan diangkat bersama-sama kedalam kerajaan sorga kemudian hidup selama-lamanya. Apa yang dinubuatkan Paulus ini meleset jauh dan tidak terjadi, angan-angan Paulus harus berakhir dengan kenyataan bukan Yesus yang menjemput Paulus, melainkan pedang Kaisar Nero yang memenggal leher Paulus di Roma tahun 64 M.
Perjanjian Lama mengatakan:
Yeremia 23:32
Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan mereka yang menubuatkan mimpi-mimpi dusta, demikianlah firman TUHAN, dan yang menceritakannya serta menyesatkan umat-Ku dengan dustanya dan dengan bualnya. Aku ini tidak pernah mengutus mereka dan tidak pernah memerintahkan mereka. Mereka sama sekali tiada berguna untuk bangsa ini, demikianlah firman TUHAN.

Bible tidak mengatakan bagaimana dan kapan Paulus meninggal.
Namun menurut sejarah Kristen, Paulus dipenggal di Roma pada masa pemerintahan Nero sekitar pertengahan 60-an di Tre Fontane Abbey.
(Silahkan baca kisah kematian paulus disini: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Paulus_dari_Tarsus)

Dan sebagai penutup artikel ini,
kami akan kutib firman Allah sebagai berikut:

 قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا كَثِيرًا وَضَلُّوا عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ

“Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".”
(QS. Al-Maa'idah 5:77)
Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.

Semoga artikel ini cukup bermanfaat bagi kita semua. Aamiin :)